PERISTIWA

[BREAKING] Massa Buruh Terlibat 'Bentrok' Dengan Polisi di Depan Gedung DPR

DMCRZ NEWS
Juni 15, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
[BREAKING] Massa Buruh Terlibat 'Bentrok' Dengan Polisi di Depan Gedung DPR

[BREAKING] Massa Buruh Terlibat 'Bentrok' Dengan Polisi di Depan Gedung DPR

DEMOCRAZY.ID - Sejumlah orang yang terdiri dari kelompok buruh terlibat bentrokan dengan aparat Kepolisian saat menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu 15 Juni 2022.


Hal ini terjadi sekitar pukul 10.55 WIB. Kelompok buruh yang tiba di area Senayan marah karena di depan gerbang gedung DPR RI dipasang kawat berduri.


Beberapa kelompok buruh kemudian berusaha untuk menyingkirkan kawat berduri yang terpasang tersebut.


Kemudian aparat kepolisian yang melihat hal tersebut langsung berusaha mencegah tindakan yang dilakukan kelompok buruh. 


Di sinilah bentrokan antara massa dengan posisi mulai. Saling dorong antara massa dengan polisi terjadi.


Sekitar lima orang buruh ditangkap Polisi. Ironisnya, sejumlah aparat malah melakukan kekerasan berupa pemukulan terhadap buruh yang ditangkap tersebut.


Sebagai informasi bahwa hari ini, Partai Buruh dan sejumlah  serikat buruh lainnya menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI. 


Sekitar 10 ribu orang diklaim akan turun ke jalan dan menyerukan sejumlah tuntutan.


Hal itu disampaikan langsung oleh pimpinan Partai Buruh, Said Iqbal. 


Massa aksi yang turun kali ini berasal dari sejumlah elemen, di antaranya serikat buruh, serikat petani, buruh migran, pekerja rumah tangga, aktivis perempuan, aktivis lingkungan, miskin kota, dan beberapa elemen gerakan lainnya.


"Kami bisa pastikan hampir 10 ribu akan hadir dalam aksi hari ini," kata Said Iqbal, Rabu 15 Juni 2022.


Aksi demonstrasi kali ini. Pertama, menolak UU Peraturan Pembentukan Perundang-Undangan, kedua  menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.


Lalu yang ketiga mengesahkan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga atau UU PPRT, keempat menolak liberalisasi pertanian dalam sidang WTO, dan terakhir menolak masa kampanye yang hanya berlangsung 75 hari. [Democrazy/hops]

Penulis blog