DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menonton langsung Formula E di Ancol, Jakarta Utara.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak menilai kehadiran Jokowi hanya normatif.
"Saya melihat hal tersebut normatif saja, wajar. Karena malah akan jadi pertanyaan dan dipelintir pihak yang bertentangan apabila tidak hadir. Kunjungan tersebut adalah kunjungan kepala negara, tapi tidak pernah Istana menyatakan mendukung," kata anggota DPRD Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak saat dihubungi, Sabtu (4/6/2022).
Gilbert menuduh banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perihal perhelatan balapan mobil listrik tersebut.
Dia menyebut Jokowi tak ingin ikut disalahkan jika ada masalah terkait Formula E.
"Itu bisa dimaklumi, karena beratnya pelanggaran aturan yang dilakukan oleh gubernur perihal perhelatan ini. Terlebih bila tidak sukses, tentu presiden tidak ingin disalahkan. Sebelumnya mereka klaim bahwa presiden sejak awal mendukung kegiatan, yang lalu dibantah langsung Istana lewat Faldo Maldini," ucapnya.
Gilbert juga menyinggung terkait penyerahan piala dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Menurutnya, langkah itu hanya sebagai penghormatan karena Jokowi telah hadir di acara Formula E.
"Sebenarnya aneh saat presiden menyerahkan piala. Ini mungkin pertama kali di dunia presiden negara yang menyerahkan trofi balapan. Saya kira hanya penghormatan buat presiden karena sudah hadir. Ini kan sejak awal levelnya provinsi. Tapi ingin dibuat seakan-akan level Pusat," ujarnya.
"Sayangnya merugi luar biasa dan menggunakan APBD. BPK sudah menegur, tapi sudah keburu keluar Rp 560 miliar dari APBD dan sisanya Rp 190 miliar bangun trek juga dari BUMD yang notabene juga itu harusnya pemasukan APBD," lanjutnya.
Ketua Fraksi PDIP DKI Gembong Warsono juga mengkritik acara Formula E.
Dia menyebut acara tersebut lebih kental muatan politis daripada olahraga.
"Ini event olahraga, namun spirit olahraganya sudah hilang, justru yg mengental aroma politisnya, ya dalam pembicaraan di publik. Kan lebih banyak perdebatan politiknya, dibandingkan dengan esensi olahraganya, karena ajang balapan Formula E itu dibawa ke Jakarta, sudah sangat terlihat muatan politisnya," sebutnya.
Dia juga menyebut kehadiran Jokowi di acara itu hanya sebatas undangan VVIP.
"Kehadiran Jokowi dalam ajang balap mobil listrik itu saya pikir sebagai undangan VVIP," imbuhnya. [Democrazy/detik]