DEMOCRAZY.ID - Boneka jerami bergambar wajah Presiden Rusia Vladimir Putin dan catatan berisi kutukan ditemukan di sejumlah kuil di Jepang.
Catatan itu menyerukan eksekusi Putin diduga karena perang yang diinisiasinya di Ukraina.
Insiden ini pun memicu penyelidikan polisi di prefektur Chiba Jepang, timur Tokyo.
Unggahan berisi penemuan boneka kutukan di Jepang yang dipasangi wajah Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (8/6/2022). (Twitter @RZNDL)
Dilansir dari Newsweek, Jumat (10/6/2022), boneka tersebut dinamakan 'wara ningyō', atau yang diterjemahkan menjadi 'boneka jerami'.
Benda ini telah digunakan secara historis di Jepang untuk menangkal kejahatan.
Selain itu, juga digunakan sebagai bagian dari ritual supranatural, dengan boneka yang mewakili subjek kutukan.
Sejak pertengahan Mei, boneka jerami terkait telah ditemukan di setidaknya sepuluh kuil Shinto di prefektur Jepang, dekat dengan kota Matsudo.
Satu boneka jerami ditemukan di Kuil Mikazuki di Matsudo yang dipaku ke pohon castanopsis suci dengan dua paku panjang menancap dada dan kepala boneka itu.
Boneka itu dipasangi catatan yang berbunyi: "Vladimir Putin, lahir 7 Oktober 1952. Berdoalah untuk pemusnahannya."
Media lokal mengatakan boneka itu seolah digunakan untuk mengekspresikan kritik terhadap Putin, di tengah perang Ukraina yang sedang berlangsung sejak 24 Februari.
Meskipun banyak kecaman tentang konflik yang sedang berlangsung di Ukraina itu tersebar luas di Jepang, penduduk setempat juga mengkritik tindakan memaku boneka ke pohon suci di kuil.
"Saya ingin pohon suci diperlakukan dengan hormat," kata seorang penduduk setempat kepada surat kabar harian Jepang The Mainichi.
"Kuil bukan tempat untuk mengutuk orang," kata yang lain.
Outlet berita tersebut melaporkan bahwa Kantor Polisi Matsudo Higashi dari Polisi Prefektur Chiba telah menyelidiki kasus dugaan pelanggaran.
Polisi yakin semua boneka itu bisa dibuat oleh satu orang karena bentuknya yang mirip.
Polisi mengatakan rekaman keamanan di Kuil Mikazuki di Matsudo menunjukkan seorang pria memasuki kuil pada sore hari membawa benda seperti boneka jerami di tasnya.
Dia tampaknya menuju ke arah pohon suci setelah beribadah.
"Saya bisa mengerti perasaan ingin perang berakhir," Yukihiro Tajima (60), seorang pejabat di kuil Mikazuki.
"Tapi tolong berhenti melakukan hal seperti itu pada pohon suci."
Seorang sukarelawan pembersih yang menemukan boneka jerami yang dipaku ke pohon suci di Kuil Sobataka di Matsudo menggambarkan benda-bendadengan kata "terkutuk" dan "menjijikkan".
"Saya berdoa setiap hari agar perdamaian akan datang ke Ukraina sesegera mungkin, tetapi ini tidak baik," kata mereka.
Dalam agama Shinto Jepang, makhluk halus yang dikenal sebagai 'kodama' diyakini menghuni pohon yang berusia 100 tahun.
Pohon-pohon tersebut sering ditemukan di dekat kuil dan sengaja dilestarikan.
"Kuil bukanlah tempat untuk mengutuk, tetapi untuk berdoa. Ini mengkhawatirkan bahwa ada orang yang tanpa ragu akan melakukan hal-hal yang biasanya tidak anda lakukan di kuil," kata perwakilan umat setempat, Nobuo Shibuya (81). [Democrazy/tribun]