DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, di kediaman resmi wapres, Rabu (18/5) malam.
Dalam pertemuan itu, Ma'ruf berharap pemerintah Indonesia dapat terus meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan China.
Menurut Ma'ruf, kedua negara memiliki hubungan bilateral yang erat, yang salah satunya kerja sama di bidang perdagangan.
Bahkan, pencapaian nilai perdangan antara Indonesia dan China pada 2021 lalu mencapai 110 miliar dolar AS.
Oleh karena itu, ia menilai tidak ada alasan untuk tidak terus meningkatkan kerja sama saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
"Saya berharap Indonesia dan Tiongkok dapat terus memanfaatkan kesempatan sekarang ini untuk mewujudkan kerja sama yang lebih konkret yang lebih menguntungkan, dan kami sangat menghargai semangat dari Tiongkok untuk membuka lebih luas lagi kerja sama dalam berbagai bidang," kata Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Kamis (19/5).
Peningkatan kerja sama, menurut Ma'ruf, menjadi penting mengingat hubungan baik yang terjalin dapat terus meningkatkan nilai perdagangan di masa mendatang.
Sehingga diharapkan defisit perdagangan Indonesia dapat diminimalisir.
"Saya titip pada Pak Duta Besar selama bertugas di Indonesia untuk terus mendorong kebijakan kedua negara yang mempersempit defisit atau menyeimbangkan nilai perdagangan dari kedua negara," ucap Ma'ruf.
Tak hanya itu, Ma'ruf juga menyampaikan agar China dapat memperluas produk ekspor dari UMKM yang ada di Indonesia.
Langkah itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Untuk itu, ia berharap agar dapat dilakukan koordinasi yang masif dalam penyelesaian permasalahan ekspor produk dari Indonesia ke China.
"Saya mengharapkan agar Tiongkok dapat terus membuka akses pasar yang lebih luas untuk produk ekspor Indonesia, khususnya produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," ungkap Ma'ruf.
"Saya juga mengharapkan kedua negara dapat terus berkoordinasi dalam menyelesaikan hambatan-hambatan perdagangan, antara lain hambatan yang dihadapi produk perikanan dan pertanian Indonesia yang akan diekspor ke Tiongkok," lanjut dia.
Menanggapi pernyataan Ma'ruf, Dubes Lu Kang juga mengharapkan dukungan Indonesia untuk dapat menjalankan hal yang telah disepakati antara kedua kepala negara.
"Saya bersedia bersama-sama dengan pihak Indonesia melaksanakan kesepakatan-kesepakatan penting yang telah dicapai oleh kepala negara kita, supaya membawa lebih banyak kemanfaatan dan kesejahteraan bagi rakyat kita," ucap Lu Kang.
Soal perluasan ekspor produk dalam negeri, Lu Kang mengaku bersedia mendukung.
Terlebih adanya permintaan tinggi masyarakat China atas produk Indonesia, terutama di bidang pertanian dan perikanan.
"Sebenarnya masyarakat Tiongkok sangat tertarik dengan produk-produk Indonesia yang unggul. Pihak Tiongkok bersedia mengimpor lebih banyak produk-produk Indonesia di bidang pertanian dan perikanan," ujar dia.
Di sisi lain, untuk mengatasi hambatan dalam upaya meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan, Lu Kang mengusulkan untuk memperbarui perjanjian dalam bidang teknologi dan ekonomi.
"Kami mengusulkan agar meng-update perjanjian di bidang teknologi dan ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia untuk memudahkan perizinan perusahaan ke pasar, dan kami menyambut berbagai upaya dalam membuka akses pasar, baik secara bilateral maupun secara regional," pungkas Lu Kang.
Dalam pertemuan itu Lu Kang didampingi Political Counselor (Penasehat Politik) Qiu Xinli, Third Secretary (Sekretaris III) Liu Chen, dan Attache (Atase) Qian Shennan.
Sementara Ma'ruf didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Mohamad Nasir, dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi. [Democrazy/kumparan]
