DEMOCRAZY.ID - Politisi Demokrat, Yan Harahap melontarkan sindiran balik kepada Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto yang menilai bahwa tingginya kepuasan masyarakat kepada Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY adalah hasil pencitraan. Yan Harahap menyindir balik bahwa SBY belum pernah pencitraan dengan masuk “gorong-gorong” atau berfoto di lokasi bencana. “Pencitraan? Setahu saya, Pak SBY belum pernah tuh pencitraan masuk ‘gorong-gorong’, atau selfie-selfie sendirian di lokasi bencana. Gak pernah tuh,” kata Yan Harahap. “Kayaknya si Hasto salah orang,” sambungnya, sebagaimana dikutip dari akun Twitter pribadinya pada Kamis, 19 Mei 2022. Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyinggung bahwa tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja SBY merupakan hasil pencitraan. Hal tersebut ia katakan saat menanggapi Partai Demokrat yang mengklaim tingkat kepuasan publik terhadap kinerja SBY tak pernah serendah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kini indikatornya menurun di angka 58,1%. “Bagi Par
Sentil Balik PDIP, Politisi Demokrat: Pak SBY Belum Pernah Tuh Pencitraan Masuk ‘Gorong-Gorong’
Mei 19, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Politisi Demokrat, Yan Harahap melontarkan sindiran balik kepada Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto yang menilai bahwa tingginya kepuasan masyarakat kepada Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY adalah hasil pencitraan. Yan Harahap menyindir balik bahwa SBY belum pernah pencitraan dengan masuk “gorong-gorong” atau berfoto di lokasi bencana. “Pencitraan? Setahu saya, Pak SBY belum pernah tuh pencitraan masuk ‘gorong-gorong’, atau selfie-selfie sendirian di lokasi bencana. Gak pernah tuh,” kata Yan Harahap. “Kayaknya si Hasto salah orang,” sambungnya, sebagaimana dikutip dari akun Twitter pribadinya pada Kamis, 19 Mei 2022. Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyinggung bahwa tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja SBY merupakan hasil pencitraan. Hal tersebut ia katakan saat menanggapi Partai Demokrat yang mengklaim tingkat kepuasan publik terhadap kinerja SBY tak pernah serendah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kini indikatornya menurun di angka 58,1%. “Bagi Par