AGAMA GLOBAL

Putin Meminta Maaf Kepada Israel Terkait Adolf Hitler Berdarah Yahudi

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
GLOBAL
Putin Meminta Maaf Kepada Israel Terkait Adolf Hitler Berdarah Yahudi

Putin Meminta Maaf Kepada Israel Terkait Adolf Hitler Berdarah Yahudi

DEMOCRAZY.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta maaf ke Israel, setelah menteri luar negerinya mengatakan bahwa pemimpin Nazi Adolf Hitler memiliki darah Yahudi.


Demikian dikatakan pernyataan resmi pemerintah Israel, yang dikutip Wartakotalive.com dari BBC.


Putin dilaporkan membuat permintaan maaf lewat panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, Kamis (5/5/2022).


Namun akun resmi Pemerintah Rusia tidak menyebutkan soal permintaan maaf itu saat menjelaskan soal pembicaraan antara Putin dengan PM Israel Naftali Bennett.


Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov membuat komentar untuk mencoba membenarkan penggambaran Rusia atas Ukraina sebagai Nazi. meskipun faktanya Presiden Ukraina Zelensky adalah orang Yahudi.


Lavrov berbicara kepada TV Italia pada Minggu (2/5/2022), beberapa hari setelah Israel memperingati Hari Peringatan Holocaust.


Yakni salah satu acara paling khidmat dalam kalender Israel.


Ketika ditanya bagaimana Rusia dapat mengklaim bahwa mereka berjuang untuk menghilangkan Nazifikasi di Ukraina ketika Presiden Volodymyr Zelensky sendiri adalah seorang Yahudi, Lavrov mengatakan pernyataan kontroversialnya yang membuat Israel marah.


"Saya bisa saja salah, tetapi Hitler juga memiliki darah Yahudi. [Bahwa Zelensky adalah Yahudi] berarti mutlak, tdak ada pengaruhnya. Orang-orang Yahudi yang bijaksana mengatakan bahwa anti-Semit yang paling bersemangat biasanya adalah orang-orang Yahudi juga," kata Lavrov saat itu.


Komentar itu memicu kemarahan di Israel.


Seperti diketahui bahwa Nazi Jerman membunuh enam juta orang Yahudi dalam Holocaust saat Perang Dunia Kedua.


Israel telah menuntut permintaan maaf Rusia, dimana PM Israel Bennett mengatakan kebohongan tersebut dimaksudkan untuk menyalahkan orang-orang Yahudi sendiri atas kejahatan paling mengerikan dalam sejarah oleh Rusia di Ukraina.


"Dan dengan demikian membebaskan penindas orang-orang Yahudi dari tanggung jawab mereka," kata Bennett.


Dalam pernyataan hari Kamis (5/5/2022), kantor Bennett mengatakan bahwa ia telah menerima permintaan maaf Putin.


"Berterima kasih padanya untuk mengklarifikasi sikapnya terhadap orang-orang Yahudi dan memori Holocaust," ujar pernyataan Kantor Bennet.


Namun Rusia mengatakan keduanya membahas Holocaust, tetapi tidak menjelaskan soal Putin meminta maaf.


Selama operasi militer, Israel telah mencoba untuk menengahi antara Rusia dan Ukraina.


Tetapi juga menghadapi kritik karena tidak mengambil garis yang lebih keras terhadap Presiden Putin.


Media Israel minggu ini melaporkan bahwa Israel sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan bantuan militer dan sipilnya ke Ukraina. [Democrazy/tribun]

Penulis blog