DEMOCRAZY.ID - Joko Widodo (Jokowi) menjadi anak angkat Megawati Soekarnoputri yang durhaka dan ini terlihat ketidakhadiran mantan Wali Kota Solo itu dalam peresmian Peresmian Smart Campus STIN di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (30/5).
Demikian dikatakan pengamat politik Sahirul Alem dalam pernyataan kepada redaksi SuaraNasional, Selasa (31/5/2022).
“Megawati menganggap Jokowi sudah tidak mendengar sarannya terutama terkait Luhut yang terus diberi kepercayaan,” ungkapnya.
Kata Alem, peresmian Smart Campus STIN di Kabupaten Bogor merupakan peristiwa yang sangat penting.
“Semua tokoh-tokoh nasional hadir tetapi Jokowi tidak hadir,” jelas Alem.
Alem mengatakan, Jokowi yang tidak mendukung Puan membuat Megawati marah.
“Jokowi lebih memilih Ganjar daripada Puan,” ungkapnya.
Jokowi yang berani melawan Megawati, kata Alem karena memiliki relawan dan Luhut Binsar Pandjaitan.
“Relawan Jokowi diberbagai daerah sangat militan,” jelasnya.
Menurut Alem, struktur PDIP sangat patuh terhadap Megawati termasuk soal capres.
“Di berbagai acara yang dihadiri Puan selalu diperkenalkan sebagai calon presiden,” papar Alem.
Ketidakhadiran Jokowi di Acara BIN Tanda Ada Kerenggangan Serius dengan Megawati
Acara peresmian Smart Campus Dr. (HC) Ir. Soekarno Medical Intelligence Wangsa Avatara Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat semakin menunjukkan adanya masalah serius antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hal itu dikarenakan Jokowi tidak hadir dalam acara yang dihadiri Megawati tersebut.
Padahal, acara ini diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan dihadiri oleh para pejabat kelas wahid.
"Acara Projo yang dihadiri oleh Gubernur Ganjar saja Jokowi hadir. Jika Jokowi dan Wapresnya tidak hadir di acara BIN di Sentul ini jadi tanda tanya? BIN itu lembaga negara. Kenapa Jokowi bahkan wapresnya Maruf Amien tidak hadir?" ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, Selasa (31/5).
Muslim mengingatkan bahwa acara yang diselenggarakan oleh kelas relawan seperti Pro Jokowi (Projo) saja, Jokowi hadir.
Sehingga cukup beralasan jika publik mulai menerka-nerka alasan di balik Jokowi tidak hadir di acara kenegaraan itu.
"Apakah acara relawan Jokowi lebih penting dibandingkan dengan acara BIN? Ketidakhadiran Jokowi di sini akan perkuat spekulasi hubungan yang tidak mesra bahkan renggang dan tegang antara Jokowi dan Megawati," katanya.
Apalagi kata Muslim, di beberapa acara sebelumnya juga tidak terjadi pertemuan antara Jokowi dengan Megawati.
Salah satunya, saat acara pernikahan adiknya Jokowi, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.
Ketidakhadiran Megawati juga bisa diartikan bahwa hubungannya dengan Jokowi sudah mulai berjarak.
Karena acara yang bersifat kekeluargaan pun tak dapat mempertemukan Mega dan Jokowi.
“Jadi yang semula sering cium tangan seperti anak dan orang tua itu. Jadi acara di BIN semakin menegaskan memang antara Mega dan Jokowi sedang ada masalah serius. Dan hal ini bisa mengakibatkan Mega bisa ambil sikap atas posisi Jokowi," pungkas Muslim. [Democrazy/SuaraNasional]