DEMOCRAZY.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima tim Komisi Penyuluh Antikorupsi (KOMPAK) Jawa Tengah yang menyampaikan laporan kesiapan Jambore Penyuluh Antikorupsi Seluruh Indonesia dan Ahli Pembangunan Integritas (PAKSI-API) Tingkat Nasional di Jawa Tengah pada 20-22 Mei 2022.
Pada tim KOMPAK Gubernur menyampaikan salah satu impian dan harapannya pada dunia pendidikan.
"Mimpi saya itu, ada pelajaran antikorupsi di sekolah. Tidak harus menjadi mata pelajaran khusus. Bisa lewat kegiatan lain atau ekstrakurikuler," pinta Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis 19 Mei.
Ganjar mengaku selama ini sudah berinisiatif untuk memberikan contoh nyata dalam menanamkan jiwa antikorupsi sejak usia dini.
Pada peringatan Hari Antikorupsi ia membuatkan panggung bagi para pelajar menyampaikan pendapat mereka tentang korupsi.
Ia juga menantang para pelajar untuk menjadi agen antikorupsi di sekolah masing-masing.
Sebagai agen mereka dituntut berani melaporkan apabila terjadi tindak korupsi di sekolahnya.
Ganjar mengatakan, gerakan yang melibatkan forum OSIS SMA se-Jawa Tengah ini mendapat respons sangat baik dari para pelajar.
Mereka aktif mengkampanyekan antikorupsi mulai dari lingkungan terdekatnya.
Pembina Komisi Penyuluh Antikorupsi (KOMPAK) Jawa Tengah, Kunto Nugroho, usai diterima Gubernur Jawa Tengah, mengaku mendapat pesan terkait jambore yang akan digelar.
"Beliau mendorong dan berharap agar event ini tidak sekadar seremonial tetapi betul-betul ada proses edukasi yang bisa dirasakan oleh seluruh komponen," terang Kunto usai bertemu Ganjar.
Ia menjelaskan, Jambore PAKSI-API Tingkat Nasional bukan hanya perhelatan dari KOMPAK saja, melainkan seluruh stakeholder yang terlibat.
Mereka adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Semarang.
Kegiatan itu akan diikuti sekitar 140 peserta, terdiri atas 70 perwakilan komunitas atau forum dari luar Jawa Tengah dan 70 perwakilan dari Jawa Tengah.
Ratusan peserta itu akan mengikuti seluruh agenda yang diselenggarakan selama tiga hari.
"Pesertanya dari seluruh Indonesia. Ada penyuluh antikorupsi, Inspektur Provinsi se-Indonesia, Inspektur Kabupaten/Kota se-Jateng, dan ahli pembangunan integritas yang tersertifikasi dari KPK. Nanti (peserta) akan berkomitmen (melakukan) banyak aksi dengan satu tujuan Indonesia tidak korupsi," jelasnya.
Jambore nasional tersebut juga akan melibatkan kepala sekolah dan pelajar sebagai salah satu sasaran kegiatan.
"Pelajar dan kepala sekolah merupakan sasaran kegiatan, Untuk pelajar nanti ada lomba dongeng integritas, lomba poster digital, juga berbagai peran di pendidikan termasuk kepala sekolah. Untuk pelajar SMP ada, pelajar SMA ada, kepala sekolah juga digarap. Forumnya beda-beda," papar Kunto. [Democrazy/voi]