DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, menyebut pihaknya tidak keberatan dengan langkah para menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang sibuk berkoalisi untuk Pemilu 2024.
Sebab, menurut Ngabalin, para menteri tersebut merupakan ketua umum partai politik yang memiliki kepentingan dalam pesta politik lima tahunan tersebut.
"Bahwa ketua-ketua umum partai kemudian memainkan peran dengan cara dan teknis yang mereka lakukan, it's oke. Itu partai-partai politik punya kewenangan," ujar Ngabalin di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 23 Mei 2022.
Meski sibuk berpolitik, Ngabalin meminta para pembantu presiden menyelesaikan pekerjaannya dan membantu menyukseskan program Jokowi.
Apa lagi, saat ini sisa jabatan Jokowi tinggal 2,5 tahun lagi.
"Seperti (penanganan) pandemi Covid-19, kemudian agenda-agenda strategis nasional untuk sisa waktu yang ada," kata Ngabalin.
Adapun menteri yang saat ini sibuk dengan koalisinya, antara lain Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Kepala Bappenas sekaligus Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa.
Kedua partai ini membentuk koalisi dengan PAN yang dinamai Koalisi Indonesia Bersatu.
Koalisi ini dibentuk pada Kamis malam, 12 Mei 2022 di Rumah Heritage, Menteng, Jakarta Pusat.
Pembentukan koalisi ini diinisiasi oleh Airlangga Hartarto yang oleh Golkar sudah digadang-gadang menjadi Capres 2024.
Adapun dengan koalisi PPP, PAN, dan Golkar, Koalisi Indonesia Bersatu dipastikan telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden karena sudah mengantongi 26 persen suara parlemen.
Hal ini menjadikan Koalisi Indonesia Bersatu sebagai koalisi pertama yang terbentuk untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta kepada para menteri tidak berkampanye. Dia meminta menteri fokus pada pekerjaan.
"Belum (kampanye), yang penting seperti Presiden bilang, fokus pekerjaan, tetap fokus," Ma'ruf yang kini menjadi Pelaksana tugas Presiden selama Jokowi bertugas ke Amerika Serikat.
Dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna pada 9 Mei 2022, Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa para menteri dan kepala lembaga betull-betul fokus bekerja pada tugasnya masing-masing agar agenda-agenda prioritas dan strategis negara dilakukan dengan baik.
Wapres pun meminta para menteri tidak meninggalkan pekerjaannya.
"Jangan tinggalkan pekerjaan," ujar Ma'ruf.
Pernyataan Wapres tersebut memang senada dengan pernyataan Presiden Jokowi yang meminta kabinetnya untuk tetap konsentrasi pada masalah pandemi dan ekonomi global. [Democrazy/tempo]