DEMOCRAZY.ID - Ulama jangan takut bicara politik, jaman dulu yang melarang para kiai bicara politik itu Belanda, karena Belanda ingin menjajah Indonesia sampai kiamat, pernyataan ini disampaikan KH. Syukron Ma’mun dalam acara Silaturrahim Tokoh dan Ulama DKI Jakarta yang diselenggarakan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPPIJ), Rabu (18/5).
“Ada kiai bicara politik ditangkap itu, kalau perlu ditembak oleh Belanda,” ujarnya.
“Kalau sekarang masih ada orang yang melarang kiai bicara politik, itu sisa Belanda,” tegasnya.
Pegasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman ini lebih lanjut mengatakan, bicara politik itu bicara Quran, bicara politik itu bicara Sunnah Rasulullah, politik Islam itu politik yang santun, politik yang sopan, politik yang jujur.
“Bukan seperti sekarang, politik penuh kebohongan penuh fitnah, saling menjatukan. Bukan politik Islam itu,” Jelasnya.
Kiai Syukron mengatakan bahwa ayat politik itu banyak, salah satunya An-Nisa ayat 58 “Dan Allah memerintahkan kamu menyampaikan amanat kepada yang layat menerimanya. Dan apabila kamu mengadili di antara manusia, bertindaklah dengan adil…”
“Allah memerintakan menyerahkan amanah kepada ahlinya, jangan sembarangan mengangkat Lurah, jangan sembarangan mengangkat Camat, jangan sembarangan mengangkat walikota, jangan sembarangan mengangkat Gubernur, jangan sembarangan mengangkat menteri, jangan sembarangan mengangkat anggota dewan, jangan sembarangan mengangkat presiden, berikanlah amanah ini kepada ahlinya,” terangnya.
Kiai Syukron yang juga Dewan Pengarah Jakarata Islamic Centre dalam kesempatannya juga berharap kepada pengurus PPPIJ priode ini mengeluarkan konsep-konsep Islam yang dapat diterapkan di Negeri ini.
“Tawarkan kepada bangsa ini bagaimana peradaban Islam dalam politik, bagaimana peradaban Islam dalam ekonomi, bagaimana peradaban Islam dalam rumah tangga,” ujarnya.
“Ini Islam punya konsep karena Islam cinta NKRI, cinta sama Pancasila, cinta sama UUD45, kita tawarkan ini cara Islam,” pungkasnya
Acara Silaturrahim Tokoh dan Ulama DKI Jakarta yang digelar di Jakarta Islamic Centre Convention Hall dihadiri para tokoh dan pejabat public diantaranya, Bapak H. Sutioso. SH (Mantan Gubernur DKI Jakarta), Ali Maulana Hakim (Walikota Jakarta Utara), Hj. YusriahDzinnun. S.Pd (Anggota DPRD DKI Jakarta), KH. Munahar Muchtar (Ketua MUI DKI Jakarta), KH. Ma’mun Al Ayubi (Ketua DMI DKI Jakarta), KH. Nur Alam Bachtir (Baznas DKI Jakarta). [Democrazy/IC]