DEMOCRAZY.ID - Saat membuka Rakernas Relawan Pro Jokowi (Projo), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada rakyat untuk berhemat dan menabung, guna mengantisipasi situasi tak terduga yang bisa saja terjadi di masa mendatang.
"Saya minta seluruh rakyat, seluruh masyarakat kecil menabung, berhemat, sehingga apabila ada keadaan-keadaan tertentu yang kita prediksi itu masih punya cadangan, rakyat punya cadangan, negara juga punya cadangan," kata Jokowi saat membuka Rakernas Projo di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah yang disiarkan secara daring, Sabtu (21/5/2022).
Jokowi juga membandingkan harga minyak goreng dengan beberapa negara lain.
Seperti misalnya, di Jerman harga minyak goreng Rp 47.000 per liter, di Singapura Rp 41.000 per liter, dan di Amerika Serikat (AS) Rp 45.000 per liter.
Sementara itu, harga minyak goreng curah di Indonesia bisa didapatkan dengan harga Rp 14.000 per liter.
Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia bisa mengendalikan inflasi dan kenaikan harga-harga.
"Artinya kita masih bisa mengendalikan inflasi, kenaikan harga-harga," ujarnya.
Selain itu, Jokowi pun mengungkapkan alasan pemerintah sempat membuat kebijakan penyetopan ekspor crude palm oil (CPO) serta produk minyak goreng yang berlaku sejak 28 April 2022 lalu.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, keputusan itu tidak mudah karena berdampak pada banyak sektor, di antaranya membebani para petani sawit dan merosotnya pemasukan negara dari hasil pajak penjualan sawit.
"Tidak mudah, selain petani, urusan income negara, pajak dari sawit, biaya ekspor dari sawit, itu gede sekali, kurang lebih Rp 60-Rp70 triliun," bebernya.
Namun, Jokowi menegaskan keputusan itu harus diambil demi kepentingan rakyat. [Democrazy/oke]