DEMOCRAZY.ID - Nama Ustaz kondang, Yusuf Mansur, tengah menjadi bulan-bulanan masyarakat di jagat maya.
Serangan demi serangan terus tertuju kepadanya bersamaan dengan terbongkarnya aib yang pernah ia lakukan di masa lalu.
Mulai dari video marah-marah butuh uang Rp1 triliun, konsep sholawat, tunjuk, ambil, pergi, hingga rekaman suara mirip Yusuf Mansur emosi saat ditagih utang.
Terbaru, Yusuf Mansur kembali mendapat 'serangan'. Kali ini terkait Pesantren Darul Quran miliknya.
Ustaz Shakira Zandi yang diketahui adalah seorang ulama sekaligus Ketua DPW Persatuan Umat Islam Sumatra Utara mengaku mengeluarkan 3 anaknya dari pesantren milik Yusuf Mansur.
Pengakuan Ustaz Shakira Zandi kemudian disampaikan ulang oleh pemilik saluran YouTube Thayyibah Channel, Daso Arief B.
Hal itu ditengarai sebagai bentuk kekecewaan Ustaz Shakira Zandi yang mengira 3 anaknya akan lebih memiliki kemajuan dalam menghapal Alquran usai dipindahkan dari Pesantren Gontor.
"Pada 2017 saya diberi amanat oleh Ustaz Shakira untuk mengeluarkan 3 anaknya dari Pesantren Darul Quran milik Jam'an (Yusuf Mansur). Anak tertua Ustaz Shakira ini dipindahkan dari Gontor dan sudah hapal 3 juz," ucap Arief dikutip dari YouTube Thayyibah Channel, Minggu, 1 Mei 2022.
Pemindahan itu diharapkan Ustaz Shakira akan memiliki kemampuan hapalan Alquran dan prestasi yang bagus.
"Alih-alih harapan itu terpenuhi, malah Shakira Zandi merasa kecewa. Karena selama 2-3 tahun mondok di Darul Quran, malah prestasi menghapal Alquran mereka itu berjalan sangat lambat," ungkap Arief.
Usai dikeluarkan dari Darul Quran, sang Ustaz lantas memindahkan anaknya ke pesantren tahfiz kecil lain yang tidak cukup terkenal di daerah Ciledug.
Mengejutkannya, dalam jangka satu tahun saja, anak Ustaz Shakira itu mampu menghapal Alquran dengan angka yang signifikan.
Bahkan, anak tertuanya kini berhasil melanjutkan kuliah di Al-Azhar, Kairo, Mesir.
"Sekarang ketiga anak Ustaz Shakira ini, Muhammad Imadul Haq sudah berkuliah di Al-Azhar Kairo, Mesir, Muhammad Humam Shodiq Al-Faruq sudah menyelesaikan program D-3 di Institut Pertanian Bogor, dan yang terakhir duduk di semester 3 Fakultas Syariah Jurusan Bahasa Arab di UIN Sumatra Utara," beber Arief membaca keterangan dari Ustaz Shakira Zandi.
Namun sebelum itu, Ustaz Shakira Zandi ini ternyata menjadi pelapor pertama yang memperkarakan investasi milik Yusuf Mansur
Ia dan istrinya mengaku menyetorkan uang sebanyak Rp100 juta dalam rangka mengikuti Investasi Patungan Usaha milik Yusuf Mansur.
Ustaz tersebut kemudian menjadi orang pertama dari 2 korban lainnya yang melaporkan Yusuf Mansur ke polisi terkait kasus kebohongan investasi.
"Pada 2017, Pak Shakira bersama Pak Subagyo dan Mahir Ismail (korban lain) itu melaporkan Jam'an (sebutan untuk Yusuf Mansur) ke Mabes Polri. Waktu itu penyidiknya adalah Pak Arfan Rivai," ucap Arief dikutip dari YouTube Thayyibah Channel.
Saat proses hukum berjalan, Yusuf Mansur meminta untuk berdamai dan berjanji mengembalikan semua uang korban berikut keuntungan hasil investasi.
Mereka pun sepakat damai disertai surat perjanjian dari Yusuf Mansur. Nahasnya, janji itu tak terealisasi hingga kini.
"Dalam surat perjanjian itu menyebutkan bahwa Jam'an ini bersedia mengembalikan setiap orang yang meminta kembali uang investasi," katanya.
"Apa yang terjadi saudara-saudara. Hari ini kita melihat banyak tuntutan hukum di Pengadilan Negeri Tangerang, mungkin juga akan terjadi di Pengadilan Negeri lainnya. Ini membuktikan janji Jam'an itu bohong," pungkas Arief. [Democrazy/hops]