DEMOCRAZY.ID - Pegiat media sosial Denny Siregar mengungkapkan pendapatnya terakit Ustaz Abdul Somad (UAS) yang mengaku dideportasi di Singapura pada beberapa waktu lalu.
Disampaikan Denny Siregar dalam sebuah tayangan video, ia menyebut jika seharusnya UAS merasa bersyukur karena telah dilarang masuk Singapura dengan berbagai alasan.
Menurut Denny Siregar, UAS bisa mengancam hubungan baik antara Indonesia dan juga Singapura.
Tak hanya itu, ia juga menyebut UAS bisa terancam hukuman mati jika menyampaikan pandangan ekstremis di Singapura.
Lantas apa alasan Denny Siregar berbicara demikian? Simak ulasan berikut.
Sebut UAS Dilarang Masuk Bukan Dideportasi
Dalam sebuah tayangan YouTube, Denny Siregar menegaskan bahwa UAS bukan dideportasi, melalinkan dilarang masuk ke Singapura.
"Saya ketawa nonton Somad marah-marah karena dilarang masuk ke Singapura, catat ya dilarang masuk bukan dideportasi," ujar Denny dikutip dari kanal YouTube CokroTV pada Kamis, 19 Mei 2022.
Lebih lanjut, ia pun menguraikan perbedaan antara dideportasi dan dilarang masuk pada kasus yang menimpa UAS ini.
"Deportasi itu kalau sudah di dalam Singapura terus diusir dari sana," tutur UAS.
"Kalau dilarang masuk, bahkan cuma disuruh nunggu di depan pagar doang terus disuruh pulang," lanjutnya.
Ungkap UAS Bisa Dihukum Mati
Denny Siregar berpendapat jika seharusnya UAS bersyukur karena ditolak masuk ke Singapura.
Ia mengkhawatirkan UAS akan menyampaikan ceramah yang berisi penghinaan pada agama lain dan membuat perpecahan di Negeri Singa tersebut.
"Jadi kalau UAS dilarang masuk ke Singapura, sebenarnya itu harus disyukuri oleh si Somad sendiri," ujarnya.
"Lah kalau misalnya dia dibiarkan masuk dan kemudian ceramah menghina agama lain di dalam sana terus kemudian ditangkap, pemerintah Singapura memang waspada banget dengan banyak isu tentang agama," lanjutnya.
Denny mengkhawatirkan UAS bisa terjerat UU terorisme di negara tersebut yang diketahui begitu ketat dan tidak pandang bulu.
"Kemudian ditangkap oleh pemerintah Singapura berdasarkan UU terorisme mereka, nanti yang ribut malah dua negara Indonesia dan Singapura," tutur UAS.
Ia pun mengungkap kemungkinan UAS bisa dihukum mati jika memaksa masuk ke dalam negara tersebut yang sudah melarangnya.
"Singapura dikenal tidak ada kompromi masalah itu, bisa-bisa dihukum mati si Somad, karena dianggap membuat kerusuhan rasial di sana," pungkasnya. [Democrazy/hops]