DEMOCRAZY.ID - Ustaz Abdul Somad (UAS) dideportasi dari Singapura memantik reaksi keras dari publik Indonesia.
UAS dideportasi dari Singapura diduga lantaran penceramah itu kerap menyinggung agama lain dalam ceramah-ceramahnya.
Otoritas Singapura menganggap, UAS dideportasi dari Singapura dirasa perlu karena ia dinilai sebagai peceramahan ekstrim.
Tapi tak banyak yang tahu, bahwa nasib serupa juga pernah dialami seorang pendeta yang juga dideportasi dari Singapura.
Alasannya sama, pendeta itu menyinggung Islam dalam sebuah khotbahnya di Negeri Singa tersebut pada Maret 2018.
Pendeta dideportasi dari Singapura itu adalah pendeta asal Amerika Serikat (AS) Lou Engle pada 2018 lalu.
Sejak saat itu, otoritas Singapura melarang pendeta Lou Engle masuk ke Singapura.
Tidak cukup hanya melarang, MHA bekerjasama dengan polisi, Kejaksaan Agung, juga telah mengeluarkan peringatan keras kepada para pendeta Singapura yang telah terlibat dalam mengundang Lou Engle.
Untuk diketahui, penceramah asing yang ingin berkhotbah di Singapura harus memiliki Miscellaneous Work Pass (MWP).
MWP tersebut, diajukan atas namanya oleh sponsor.
Insiden Pendeta Lou Engle itu bahkan membuat pimpinan gereja di Singapura meminta maaf atas ucapan Lou Engle.
“Kami sangat menyesal bahwa pernyataannya telah menjadi penyebab penderitaan dan kesalahpahaman yang cukup besar, khususnya di kalangan komunitas Muslim,” kata pendeta senior Pendeta Yang Tuck Yoong pada pertemuan dengan para pemimpin komunitas Muslim.
Pendeta Yang Tuck Yoong berjanji bahwa gereja tidak akan lagi mengundang Engle kembali ke Singapura.
Pihaknya juga akan melakukan segala cara untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terjadi.
Untuk diketahui Pendeta Lou Engle adalah salah satu pendiri TheCall.
TheCall adalah sebuah program yang terkenal sebagai tuan rumah demonstrasi keagamaan selama 12 jam yang telah menarik ribuan pengikut.
Di sisi lain, UAS dideportasi dari Singapura, memantik reaksi keras dari publik Indonesia.
Bahkan dari elemen kelompok 212 mengultimatum akan mengusir Duta Besar Singapura dari Indonesia karena UAS dideportasi dari Singapura. [Democrazy/pojok]