DEMOCRAZY.ID - Novel Baswedan kembali mengkritik KPK yang hingga kini belum mampu menangkap Harun Masiku.
Sudah lebih dari dua tahun, mantan Caleg PDIP ini gagal ditangkap KPK.
Ketua KPK Firli Bahuri meyakini bahwa para buronan yang masih belum bisa ditangkap KPK tidak bisa tidur nyenyak.
Namun, Novel menilai yang seharusnya tidak bisa tidur nyenyak ialah Firli Bahuri dkk karena masih gagal menangkap Harun Masiku.
“Harusnya Firli [Ketua KPK] yang tidak boleh tidur nyenyak karena belum tangkap buronan HM [Harun Masiku] sampai sekarang,” kata Novel dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/5).
Novel mengungkapkan bahwa Harun Masiku sebenarnya tidak sulit untuk diringkus bila KPK sungguh-sungguh.
Bahkan, Novel yang saat ini tergabung dalam IM57+ Institute, tak menutup diri membantu menangkap Harun Masiku bila diminta KPK.
“Bila tidak mampu, bisa minta bantu kami untuk tangkap Harun Masiku. Saya yakin tidak perlu waktu yang terlalu lama,” kata eks pegawai KPK itu yang kini jadi ASN Polri.
“Itupun bila Firli punya kemauan untuk menangkap,” kata mantan penyidik senior KPK itu.
Lebih lanjut, Novel juga mengkritik ajakan KPK kepada masyarakat untuk menangkap Harun Masiku. Terlebih ada diksi “biaya sendiri’.
“Dalam hal tertangkap tangan memang semua orang bisa. Tapi kalau untuk penangkapan harus ada kewenangan, tidak boleh masyarakat atau orang yang tidak punya kewenangan melakukan penangkapan,” ungkap Novel.
“Menurut saya itu olok-olok, atau karena yang bersangkutan tidak paham mengenai hukum acara pidana. Apalagi dengan mengatakan “biaya sendiri”, maksudnya apa?” kata Novel.
Novel mempertanyakan ajakan keterlibatan masyarakat itu dengan diksi “biaya sendiri".
Sebab, kata dia, di banyak negara, masyarakat yang mampu menangkap buronan malah diberi penghargaan.
“Di banyak negara ketika ingin meminta bantuan masyarakat untuk menangkap buronan, diberikan penghargaan dengan bayaran. Lalu ini dikatakan dengan biaya sendiri, kan, aneh, ya?” jelas Novel.
Bagi Novel, ajakan keterlibatan masyarakat dengan diksi “biaya sendiri” itu malah menunjukkan ketidakseriusan KPK menangkap Harun Masiku.
“Atau maksudnya agar masyarakat tidak mau membantu untuk mencarikan atau memberikan informasi? Jadi sebenarnya mau ditangkap atau tidak HM [Harun Masiku] ini?” pungkasnya. [Democrazy/kmp]