DEMOCRAZY.ID - Habib Abdul Qodir bin Hadi Al Haddar cium tangan Gus Thuba akhirnya memberikan penjelasan terkait video yang sudah viral di media sosial itu.
Habib Abdul Qodir bin Hadi Al Haddar dalam penjelasannya bahkan memberikan pembelaan kepada Gus Thuba yang dianggap sombong.
Kendati sekalipun Gus Thuba berusia jauh lebih mudah dibanding Habib Abdul Qodir bin Hadi Al Haddar.
Sosok yang akrab disapa Habib Al Haddar Banyuwangi itu memberikan penjelasan tentang video viral dirinya cium tangan Gus Thuba melalui sebuah video.
Dalam video itu, Habib Al Haddar terlihat duduk di lantai di depan seseorang yang mengenakan kemeja batik dan peci hitam.
“Ya orangnya itu memang agak istimewa memang,” ucap Habib Al Haddar, Minggu (22/5/2022).
Menurutnya, Gus Thuba juga adalah sosok pemimpin dan bisa menjadi panutan.
“Gus Thuba ini memimpin hafizhul Quran yang banyak. Meneruskan perjalanan Gus Miek,” sambung dia.
Habib Al Haddar lalu mengungkap alasan dirinya mencium tangan Gus Thuba.
“Saya mencium tangan Gus Thuba itu karena merasa senang, saya ndak masuk ke dalem, Gus Thuba masuk ke hajat saya,” jelasnya.
“Gus Thuba duduk di pentas, saya pengen duduk sama Gus Thuba,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Habib Abdul Qodir bin Hadi Al Haddar meminta publik tak membesar-besarkan momen dirinya cium tangan Gus Thuba yang viral di media sosial.
“Kalau orang bagus nggak akan ngomong jelek. Jadi kita itu jangan terlalu ngelayani orang-orang yang usil,” pesan dia.
Sebab menurutnya, hal itu malah akan membuat suasana menjadi lebih gaduh.
“Kalau begitu gak habis-habis dibully kayak gitu,” kata Habib Al Haddar.
Habib Abdul Qodir bin Hadi Al Haddar juga menilai bahwa Gus Thuba sangat pantas memimpin semaaan Al Quran.
Dia juga menyatakan bahwa dirinya mencium tangan Gus Thuba adalah hal yang pantas.
“Kalau saya salaman cium tangan Gus Thuba ya pantes juga."
Habib Al Haddar mengaku sudah sangat mengenal Gus Thuba sejak usia masih kecil.
“Mulai merangkak itu saya sudah kenal Gus Thuba. Sering ketemu di sana,” ujarnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan publik dengan mencemooh dan memaki Gus Thuba itu adalah sebuah hal yang dibesar-besarkan dan dilakukan oleh orang yang usil.
“Ada orang yang usil itu dibesar-besarkan, itu biasa,” kata dia.
Ia juga bercerita bahwa dirinya didatangi sejumlah orang karena tak terima dirinya mencium tangan Gus Thuba.
“Mulai tadi malem, masalah ini. Dari Bondowoso dateng kemari. Saya bilang, tangan kamu saya cium, sini. Dunia ini suka ribut,” tutur Habib Al Haddar.
“Saya makanya cium tangan Gus Thuba itu karena saya bahasa puas, karena saya mau masuk ke dalem ndak kuat capek. Gus Thuba keluar, saya seneng,” sambungnya.
“Orang itu ndak ngerti urusannya pribadi orang, yang penting suka beda-bedakan orang,” kata dia.
Habib Abdul Qodir bin Hadi Al Haddar bahkan terus membangga-banggakan Gus Thuba.
“Orang itu ndak tau tugasnya Gus Thuba. Sebenarnya Gus Thuba ngawasi hafizhul Quran. Itu yang luar biasa. Bukan semua orang, memang ndak bisa kalau bukan tetesannya Gus Miek.”
“Karena itu tetesannya (keturunan) Gus Miek, jadi melakukan sesuatu itu karena tetesannya orangtuanya,” jelas Habin Al Haddar.
Dirinya pun mengaku heran dengan orang-orang yang mempermasalahkan dirinya mencium tangan Gus Thuba.
Sedangkan Gus Thuba malah disebut sombong dan tidak menghormati dirinya.
Sebaliknya, Habib Al Haddar malah balik menyindir orang-orang yang mengecam dan mencemooh Gus Thuba.
“Kok dicap sombong, justru penampilan Gus Thuba itu anggun. Orang ahli akhirat nggak bilang gitu (sombong). Orang ahli dunia hanya menganggap penampilan,” ucap Habib Abdul Qodir bin Hadi Al Haddar. [Democrazy/pojok]