AGAMA POLITIK

Baru Terkuak, Gus Dur Ternyata Punya Sahabat Yahudi: Sering Pergi Bareng Sebelum Jadi Presiden

DEMOCRAZY.ID
Mei 05, 2022
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Baru Terkuak, Gus Dur Ternyata Punya Sahabat Yahudi: Sering Pergi Bareng Sebelum Jadi Presiden

Baru Terkuak, Gus Dur Ternyata Punya Sahabat Yahudi: Sering Pergi Bareng Sebelum Jadi Presiden

DEMOCRAZY.ID - Tak banyak yang tahu, Gus Dur, Presiden RI ke-4 ternyata memiliki sahabat pria Yahudi, yang kini menjadi pemimpin komunitas Yahudi di Indonesia. 


Keduanya pernah terlihat tengah pergi bersama ke beberapa negara.


Kedekatan antara Gus Dur dengan sahabatnya seorang pria Yahudi, yang diketahui bernama Yani Mandari, telah terjalin jauh sebelum menjadi seorang presiden.


Yani Mandari, seorang pria Yahudi, tidak hanya dekat dengan Gus Dur saja tetapi dengan anggota keluarganya.


Hal itu secara langsung diungkapkan oleh adik dari Gus Dur, yaitu Lily Wahid yang membenarkan kabar tersebut.


“Jauh sebelum menjadi Presiden, mereka sudah bersahabat. Pergi kemana-mana bareng sampai Gus Dur jadi presiden, ke Spain, Portugal, ke Tel Aviv,” papar Lily, dikutip melalui kanal YouTube FaktaIsrael pada Kamis, 5 Mei 2022.


Menurut Lily, adalah hak Gus Dur untuk mempercayai seeorang terlebih guna dijadikan teman dan sahabat dekatnya.


“Walaupun siapapun melarang nggak mungkin, kalau dia udah punya mau ya sudah itu jalan. Dan memang Yani juga memnang orang baik,” sambungnya.


Diakui oleh adik dari Gus Dur, kedua sahabat itu ada hubungan yang cukup dalam. Bahkan hingga sekarang, Yani masih sayang dan merasa kehilangan atas kepergian sahabatnya.


Yani Kenalkan Gus Dur ke Presiden Israel


Yani pun ikut andil dalam memperkenalkan Gus Dur kepada Presiden Israel saat itu, Moshe Katzav, bahkan pernah ikut konverensi di sana.


Yani menuturkan kalau pada mulanya ia tidak tahu siapa itu Gus Dur hingga akhirnya diminta untuk menjaganya, karena saat itu keduanya tengah berada di Eropa.


Menurut Yani, Gus Dur merupakan orang yang sederhana, bahkan hal sederhana pun bsa membuat mantan presiden itu senang.


“Dulu aku panggil dia, tidak panggil Gus Dur, aku panggil dia Wahid. Wahid itu number one,” kata Yani.


“Hari ketiga jadi presiden, dia datang ke rumah aku untuk celebrate di rumah aku. Aku tingal di rumah sederhana sekali,” sambungnya.


Hal yang disukai Yani dari Gus Dur bahwa sahabatnya itu menjungjung pancasila dan bhineka tunggal ika.


Ada satu hal yang selalu diingat Yani dari sosok Gus Gur, yang mana sahabatnya memiliki yang luar biasa.


“Dia punya memori seperti gajah, luar biasa karena nggak lupa. Dan orang-orang bilang dia nggak dengar, tapi sebenarnya di dengar,” pungkasnya. [Democrazy/hops]

Penulis blog