DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung membeberkan alasan BUMN ogah menjadi sponsor Formula E Jakarta 2022.
Rocky Gerung menyebut BUMN ogah menjadi sponsor Formula E Jakarta 2022 karena adanya indikasi persaingan politik.
Rocky Gerung menduga Presiden Jokowi telah memberikan instruksi kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk memastikan bahwa elektabilitas Anies Baswedan tidak melejit seiring dengan digelarnya Formula E Jakarta 2022.
"Kalau ini presiden tahu, karena presiden kasih kode pada Pak Erick Thohir supaya 'Udah, coba dilihat dulu tuh. Jangan sampai elektabilitas Anies tiba-tiba melejit setelah Formula E tuh', kan ini intinya yang orang bisa baca sampai di situ tuh," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 31 Mei 2022.
Rocky Gerung membandingkan dengan gelaran MotoGP Mandalika 2022, di mana BUMN secara 'jor-joran' menggelontorkan dana untuk mensponsori ajang tersebut.
Mantan pengajar sekaligus alumni dari Universitas Indonesia (UI) itu menilai bahwa gelaran MotoGP Mandalika 2022 tak memberikan dampak berkelanjutan terhadap ekonomi masyarakat Lombok.
Dia mengatakan, masyarakat Lombok kembali miskin setelah perhelatan MotoGP Mandalika 2022 usai karena belum adanya ajang motorsport berskala nasional maupun internasional yang akan kembali digelar dalam waktu dekat.
Sebaliknya kata dia, Formula E Jakarta 2022 dapat diakses oleh warga DKI Jakarta semata, namun juga turis asing hingga pejabat negara.
"Kalau di Jakarta kan dengan mudah seluruh orang akan lihat bahwa turis yang lagi datang ke Jakarta, pejabat yang lagi lobi anggaran di pemerintah juga datang ke situ," ujarnya.
Rocky Gerung juga menilai, BUMN seharusnya turut memperhatikan Formula E Jakarta 2022 yang dianggap terkait langsung dengan infrastruktur di Jakarta.
Filsuf asal Manado itu menganggap, kehadiran BUMN sebagai sponsor Formula E Jakarta 2022 akan memacu pihak swasta untuk berlomba-lomba memasang iklannya di ajang tersebut.
"Jadi sebetulnya event di Jakarta itu yang lebih penting dari Mandalika tuh, karena itu langsung built-in dengan infrastruktur yang tersedia di Jakarta. Tinggal digerakkan sedikit oleh BUMN, maka datanglah berlomba-lomba orang pasang iklan di Formula E," katanya.
Meski demikian kata dia, hal tersebut justru dianggap oleh kubu pemerintah pusat dapat mengatrol elektabilitas Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Tapi memang, itu iklan yang bisa membuat Anies unstoppable. Jadi itu yang ditakutkan. Padahal ini iklan bisnis, ngapain menghubungkan yang membuat Anies beriklan secara politik juga," ujar dia.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menegaskan bahwa dengan atau tanpa dukungan BUMN, nama Anies Baswedan akan semakin bersinar secara politik melalui perhelatan Formula E Jakarta 2022.
Terlebih, mantan rektor Universitas Paramadina itu telah mempromosikan ajang balap mobil listrik tersebut bahkan sebelum rencana awal digelar yakni pada tahun 2020 lalu.
Rocky Gerung menyimpulkan, persaingan politik telah membuat pemerintah pusat menghalalkan segala cara untuk menjegal langkah Anies Baswedan termasuk dengan mengarahkan BUMN agar tak menjadi sponsor Formula E Jakarta 2022.
"Tanpa iklan bisnis, Anies sudah beriklan secara politik, karena dia sudah bicara kemana-mana tentang Formula E dari awal. Itu tergantung pada niat pemerintah, mau pisahkan politik dengan reputasi ibukota, atau sekedar memanfaatkan momentum untuk menurunkan elektabilitas Anies Baswedan, itu buruknya di situ kan?," tuturnya. [Democrazy/kabes]