DEMOCRAZY.ID - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto baru-baru ini nampak membela habis-habisan Presiden Jokowi usai dipandang miring oleh Partai Demokrat soal kepuasan masyarakat yang dinilai kini menurun.
Kali ini Hasto tidak tanggung dalam membela Jokowi, bahkan tak segan memujinya setinggi langit.
Hasto secara lantang menentang Demokrat yang memandang negatif pada Jokowi hanya gara-gara indikator kepuasan masyarakat turun 58,1 persen dari Lembaga Indikator Politik.
Bagi Hasto, indikator PDIP mengenai kepemimpinan nasional bukan terletak pada presentase survei semata.
Melainkan keberanian mengambil keputusan tersulit namun dampaknya luas dan jangka panjang.
Adapun kata Hasto, ciri kepemimpinan nasional semacam itu, ada pada diri Jokowi selama memimpin Indonesia.
“Bagi PDI Perjuangan menjadi pemimpin itu bukan mengejar elektoral dan pencitraan. Menjadi pemimpin itu ditunjukkan dari tanggung jawabnya bagi masa depan bangsa dan negara. Ketika seorang pemimpin harus mengambil keputusan yang pahit, namun penuh muatan strategis bagi kepentingan masa depan bangsa dan negara, maka di situlah tanggung jawab pemimpin,” ucap Hasto, Selasa, 17 Mei 2022.
Justru Hasto menilai, ciri kepemimpinan di atas tidak nampak pada kepemimpinan era SBY. Malah Hasto menyebut cenderung pencitraan belaka.
“Bagi Partai Demokrat, kepuasan atas pencitraan Pak SBY nampaknya segalanya dan menjadi tolok ukur terpenting tentang kualifikasi pemimpin. Sehingga Partai Demokrat langsung menilai negatif terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi hanya gara-gara urusan ketidakpuasan,” imbuhnya.
Sementara itu, Hasto juga membeberkan prestasi Jokowi selama memimpin Indoensia.
“Hal ini nampak dari keputusan Presiden Jokowi pada awal kepemimpinan tahun 2014 dengan menaikkan harga BBM yang hanya dinikmati mereka yang memiliki mobil. Dampak keputusan berani Pak Jokowi nampak dalam kemampuan membangun infrastruktur yang masif yang sama sekali tidak bisa diwujudkan Pak SBY, meski basis kepuasannya relatif tinggi,” imbuhnya.
Tak hanya itu saja, Hasto juga menilai keberhasilan Jokowi membangun infrastruktur fisik maupun non fisik membuat namanya disegani di mata dunia.
“Begitu banyak prestasi Presiden Jokowi, tidak hanya di infrastruktur, namun di bidang kebudayaan, olahraga, dengan keberhasilan Sea Games, penyelenggaraan PON yang spektakuler dan segudang prestasi lainnya. Juga kepemimpinan Indonesia di dunia global, kesemuanya menunjukkan hasil kerja keras seorang pemimpin,” lanjutnya.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dirumorkan sedang tidak harmonis dengan Presiden Joko Widodo.
Sejumlah kalangan menyebut ketegangan antara PDIP dengan Jokowi lantaran pihaknya lebih mesra dengan selain petinggi PDIP sendiri, sehingga memunculkan ketidakharmonisan. [Democrazy/hops]