DEMOCRAZY.ID - Survei nasional Indikator Politik Indonesia (IPI) juga memotret kinerja para menteri di Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Dalam survei pertanyaan terbuka ini, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menempati urutan pertama.
Mensos Risma meraih 8,5%, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani 7,8%, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto 7,2%, Menteri BUMN, Erick Thohir 6,5% dan kelima Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno yang 6,3%.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, masih ada 43% yang tidak menjawab siapa menteri yang kinerjanya paling baik.
Artinya mayoritas publik tidak tahu menteri yang dianggap paling baik.
"Tapi di antara yang menjawab itu menyebut Risma, Sri Mulyani, Prabowo, Erick Thohir," papar Burhanuddin dalam rilis survei Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintah, Prospek Partai Politik dan Calon Presiden 2024, Selasa (26/4/2022).
Sementara itu, sejumlah menteri mendapatkan penilaian di bawah 5% di antaranya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknoloogi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim 4,6%, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin 3,8%, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono 2,6%.
Dan menteri yang mendapat di bawah 2% yakni, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas 1,8%, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono 1,3%, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi 1,2%, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo 1,1%, dan menteri lainnya di bawah 1%.
Burhanuddin menyampaikan hasil survei diharapkan dapat memberi masukan bagi para pengambil kebijakan.
Selain itu, hasil survei diharapkan memberi informasi pada pemerhati kondisi sosial-politik-ekonomi tentang bagaimana publik menilai kinerja pemerintah dan dukungan mereka pada calon kontestan pemilu 2024.
Diketahui, survei ini dilakukan pada 14-19 April 2022 dengan populasi survei ini adalah seluruh WNI yang punya hak pilih dari seluruh provinsi dan terdistribusi secara proporsional, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah basis sampel sebanyak 1.220 orang.
Survei ini memiliki tingkat toleransi kesalahan (margin of error MoE) sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka langsung.
Dan dilakukan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak yakni sebesar 20 dari total sampel oleh supervisor. [Democrazy/sindo]