DEMOCRAZY.ID - Sekelompok massa yang mengatasnamakan "ulama dan aktivis Garut" menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang berusaha mematikan citra baik para ulama.
Tak hanya itu. Mereka juga mengatakan pemerintah Jokowi juga berusaha keras memisahkan Islam dari ulama.
"Dan itu tidak akan mungkin. Dari daerah di pelosok kota Garut ini, kami menyerukan kepada kalian bertobatlah. Mudah-mudahan hidayah masih berkenan menyentuh kalian. Tapi kalau tidak, dan kalian akan terus berbuat jahat, catat Pak Jokowi, ingat wahai para pejabat, demi Allah kami akan terus berjuang sampai mati. Karena kami punya pemahaman bahwa hidup ini hanya untuk menjemput kematian fisabilillah," kata salah seorang dari sekelompok massa yang mengatasnamakan "ulama dan aktivis Garut," seperti dikutip dari Mufanka Channel Youtube pada Selasa (26/4/2022).
Video berdurasi 14 menit tersebut sebenarnya telah diunggah pada 14 Januari 2022 lalu berjudul: "Konferensi Pers Resolusi Awal Tahun 2022 | BEBASKAN ULAMA | Pernyataan Sikap Ulama & Aktivis Garud".
Namun, belakangan video itu kembali beredar dan ramai di media sosial.
Dia mengingatkan Jokowi bahwa para ulama itu sejatinya sedang berjuang menjadikan badannya sebagai tameng.
Yakni membela umat, membela rakyat dan menghadapi penjajahan asing dan aseng.
Seharusnya, lanjut orang itu, Jokowi dan jajarannya berpihak kepada rakyat. Bukan berpihak kepada asing dan aseng.
"Kami melihat itu secara kasat mata. Bahwa kalian sudah tidak lagi berpihak kepada umat dan rakyat. Apalagi kepada ulama dan Islam. Ketahuilah fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah (Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya), wa may ya'mal miṡqāla żarratin syarray yarah (Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya)," imbuhnya.
Dia juga meminta Wapres Maruf Amin dan Habib Lutfi bin Yahya untuk menasihati Jokowi. Dalam video tersebut, orang itu menyebut Jokowi dengan panggilan bos.
"Terakhir saya sampaikan dengan senyum kepada Pak Maruf Amin dan Habib Lutfi. Tolong ingatkan bos kalian itu. Siapa tahu lewat nasihat yang kalian sampaikan lewat orang yang bergelar kiai dan habib, mudah-mudahan bos kalian itu insaf," terangnya.
Dia menegaskan kehadirannya adalah mewakili umat untuk menjaga para ulama dan habaib yang lurus. Menurut dia, maknanya sama dengan menjaga para Nabi dan Rasul.
"Mudah-mudahan jika kalian berdua jujur, siapa tahu kata-kata nasihat kalian menjadi sebab Jokowi insaf. Agar tidak terus menerus mengikuti syahwatnya, mengikuti kemauan dan kejahatan daripada penjajah gaya baru ini," pungkas laki-laki yang tidak diketahui identitasnya itu. [Democrazy/fin]