DEMOCRAZY.ID - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meminta kader partainya untuk selektif dalam memilih pemimpin.
Puan meminta agar para kader tidak memilih pemimpin yang sering tampi di media sosial, tapi tak bisa bekerja.
Pernyataan itu disampaikan Puan ketika menanggapi hasil survei bakal calon presiden dan calon wakil presiden 2024 yang mulai bermunculan.
“Terkadang-kadang itu kita suka yo wes lah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan tv nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” ujar Puan, di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022) sore.
Puan meminta seluruh kader memilih orang yang pernah memperjuangkan rakyat.
Bukan memilih karena orangnya keliatan di panggung media dan sosial media.
“Jangan kita asal pilih karena cuma kelihatan di panggung media, tv, dan medsos. Pilih orang pernah memperjuangkan kita dan bersama kita dan bergotong royong kita,” jelas Puan.
Terkait ramainya survei Pilpres 2024, putri mantan presiden Megawati Soekarnoputri ini meminta seluruh kader PDI-P tidak terpengaruh.
“Sekarang ini kan banyak survei dan mengatakan yang tinggi si ABCDE. Yang tidak naik DEF dan tidak bisa maju 123. Survei itu betul karena jadi salah satu hal yang dipertimbangkan, tetapi kita PDI-P punya jaringan dan perangkat kadangkala tidak masuk dalam survei. Jangan terpengaruh dalam survei,” ujar Puan.
Puan yang juga menjabat Ketua DPR RI ini meminta seluruh kader untuk tegak lurus mengikuti arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Sebagai informasi, luas diketahui kader dan politisi PDIP yang selama ini melakukan pencitraan melalui media sosial adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Hubungan Puan dan Ganjar pun belakangan dapat dikatakan kurang baik. [Democrazy/SI]