DEMOCRAZY.ID - Ada kemiripan kejatuhan rezim Jokowi dengan kejatuhan Bapak Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno. Kemesraan Soekarno, PKI dan NU ketika itu, terlembaga dalam satu koalisi politik. Nasionalis, Agama dan Komunis atau disingkat Nasakom. Hal berbeda dengan kejatuhan Bapak Pembangunan Indonesia. Presiden kedua Indonesia, Jenderal Besar Soeharto. Ada campur tangan asing aseng dan digoyang oleh jenderal merah binaan LB Moerdani, yang tak suka Soeharto kehijau-hijauan. Pak Harto sejak dekade 1990-an memang dekat dengan kalangan Islam. P ak Harto merestui berdirinya ICMI, Harian Republika dan mendorong kiprah pengusaha muslim melalui HIPMI. Hal ini Pak Harto lakukan setelah konglomerat China keturunan yang dibesarkan Presiden kedua itu, menolak permintaan Pak Harto untuk membantu usaha pribumi. Pak Harto juga merestui berdirinya bank syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat. Kabinet Pak Harto pun, disebut oleh yang tak suka Pak Harto dengan kabinet ijo royo-royo. TNI dan P
DEMOCRAZY.ID - Ada kemiripan kejatuhan rezim Jokowi dengan kejatuhan Bapak Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno. Kemesraan Soekarno, PKI dan NU ketika itu, terlembaga dalam satu koalisi politik. Nasionalis, Agama dan Komunis atau disingkat Nasakom. Hal berbeda dengan kejatuhan Bapak Pembangunan Indonesia. Presiden kedua Indonesia, Jenderal Besar Soeharto. Ada campur tangan asing aseng dan digoyang oleh jenderal merah binaan LB Moerdani, yang tak suka Soeharto kehijau-hijauan. Pak Harto sejak dekade 1990-an memang dekat dengan kalangan Islam. P ak Harto merestui berdirinya ICMI, Harian Republika dan mendorong kiprah pengusaha muslim melalui HIPMI. Hal ini Pak Harto lakukan setelah konglomerat China keturunan yang dibesarkan Presiden kedua itu, menolak permintaan Pak Harto untuk membantu usaha pribumi. Pak Harto juga merestui berdirinya bank syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat. Kabinet Pak Harto pun, disebut oleh yang tak suka Pak Harto dengan kabinet ijo royo-royo. TNI dan P