DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi mengatakan Indonesia ironis sebagai negara produsen minyak sawit dunia tapi masyarakatnya kesulitan dapat minyak goreng yang bahan bakunya dari sawit.
Hal ini ditegaskan Jokowi saat menyampaikan larangan ekspor produk bahan baku minyak goreng Rabu malam (27/4).
"Sebagai produsen minyak sawit dunia, ironis mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng," kata Jokowi.
Jokowi mengikuti dengan seksama dinamika di masyarakat mengenai putusan pelarangan ekspor bahan baku migor dan migor.
Ia menegaskan pemerintah sangat mementingkan kebutuhan pokok masyarakat yang utama.
"Ini priortas paling tinggi keputusan pemerintah," kata Jokowi.
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) untuk pemberlakukan larangan CPO, RPO, RBD Palm Olein, Pome, dan Used Cooking Oil pukul 00.00 WIB.
Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Rabu (27/4/2022)
"Kebijakan pelarangan ini didetailkan yaitu berlaku untuk semua produk, baik itu CPO, RPO, RBD Palm Olein, Pome, dan Used Cooking Oil. Sudah tercakup dalam Permendag dan berlaku malam hari ini pukul 00.00 WIB sesuai arahan Presiden," jelasnya.
Airlangga menyatakan kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan harga minyak goreng di tanah air hinagg mencapai Rp 14.000 per liter.
Level tersebut juga menjadi batas waktu berakhirnya aturan larangan ekspor. [Democrazy/cnbc]