DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan mendapatkan undangan langsung dari orang terkaya sejagat, Elon Musk untuk mengunjungi markas SpaceX di Texas, Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut dikemukakan langsung oleh Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi.
Musk, pendiri SpaceX dan Tesla mengundang Jokowi untuk hadir di fasilitas SpaceX.
"Undangan dari Elon untuk mengajak Pak Jokowi bertemu di SpaceX Facility di Texas," kata Jodi melalui pesan singkatnya, seperti dikutip Rabu (27/4/2022).
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Perkasa Roeslani memastikan akan ikut mendampingi Jokowi dalam kunjungannya ke fasilitas SpaceX. Rencananya, kunjungan akan digelar pada 14 Mei 2022.
"Presiden akan mengunjungi SpaceX 14 Mei, rencananya sesudah AS Asean Summit," kata Rosan, seperti dikutip CNN Indonesia.
Selain membahas kunjungan Jokowi ke Negeri Paman Sam, Rosan menuturkan rombongan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga membahas ketertarikan Musk menanamkan modalnya di Indonesia untuk membangun pabrik mobil listrik.
"Ketertarikan Elon Musk untuk investasi EV baterai di Indonesia dan Pak Luhut menawarkan juga untuk membuat pabrik Mobil Tesla di Indonesia. Elon Musk akan mengirimkan tim Tesla untuk ke Indonesia pada pertengahan Mei untuk menindaklanjutinya," terang dia.
Sebagai informasi, pertemuan antara Menko Luhut dan Elon Musk memang menjadi buah bibir.
Banyak yang bertanya, apa saja yang dibicarakan antara Luhut dan Musk dalam pertemuan tersebut?
Melalui akun Instagram pribadinya, Anindya Novyan Bakrie, CEO dan Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut menceritakan secara lengkap.
"Alhamdulillah mendapatkan kesempatan bertemu dengan Elon Musk mendampingi Mentri Koordinator Luhut Binsar Pandjaitan bersama tim Marinvest, Duta Besar Rosan Roeslani dan beberapa teman pengusaha di Gigafactory Tesla yang terbaru (1000 Ha) di Austin, Texas," kata Anindya.
Anindya menjelaskan, ujuan pertemuan tersebut adalah untuk meyakinkan Tesla agar dapat menjajaki kerja sama dengan Indonesia perihal penyediaan dan pemprosesan nikel sebagai bahan baku membuat Battery Cell yang berlandaskan ESG.
"Kami juga mendapatkan Tour langka di dalam pabrik mobil dan baterai Tesla. Luar biasa pengaturan Supply Chain nya yang efektif dan rapih di pabrik Tesla!" jelasnya. [Democrazy/cnbc]