DEMOCRAZY.ID - Narasi Jokowi 3 Periode memicu gencarnya aksi demo mahasiswa pada April 2022.
Adian Napitupulu, aktivis 98 yang sekarang menjabat di DPR menanggapi hal itu.
Melalui kanal Youtube KOMPASTV, Adian menyampaikan pandangannya dalam forum bertajuk “Apakah Gagasan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Akan Berhenti Paska Demo?” tersebut.
“Kalau kita tuh sebelum menyampaikan tuntutan itu ke publik, kita menyampaikannya dulu tuntutan itu ke masyarakat kampus melalui mimbar bebas,” ucap Adian dalam tayangan yang diunggah Jumat, 15 April 2022.
Bagi Adian, sebelum aksi demo penting untuk dibuat terlebih dahulu mimbar bebas dalam kampus yang membicarakan hal itu.
“Kita uji bener gak, kita adu dengan pendapat masyarakat kampus melalui aksi-aksi kampus,” tambahnya.
Apa yang terjadi sekarang ini menurutnya sedikit membingungkan.
Adian menyebut pernyataan Jokowi “yang meminta tiga periode itu menjilat saya, menampar wajah saya,” dirasa masih kurang oleh para pendemo.
“Lalu presiden katakan lagi, yang minta perpanjangan konstitusi itu apa hak mereka? Tapi saya akan patuh pada konstitusi,” ucap Adian menirukan Presiden.
Atas pernyataan tersebut, Adian mengatakan orang justru sibuk menafsirkan. Kira-kira konstitusi yang mana, apakah tahun depan, bulan depan, atau sekarang.
“Kalau dia bicara konstitusi, ya konstitusi per hari ini. Yang jelas didalamnya lima tahun plus lima tahun kedua. Tapi itu dianggap masih kurang juga,” ujar Adian kala itu.
Adian membahas Presiden yang akhirnya menyatakan untuk ketiga kalinya. Bahwa Pemilu tetap berjalan.
Ini dibuktikan dengan tidak ada satupun langkah dari Presiden, pemerintah dan DPR yang menunda seluruh proses Pemilu.
“KPU dibentuk lalu kemudian pemilihannya dibentuk, lalu memang sudah dibahas anggaran pemilu yang diperkirakan 86 triliun. Semua berjalan,” papar Adian.
Adian lalu menyinggung beberapa orang yang menanggapi ucapan menteri yang pro tiga periode.
Padahal menurutnya, hanya 3 dari 34 mentri saja yang mengatakan demikian.
Tapi yang didengar rakyat justru yang tiga tadi.
Lalu turut disinggung juga ketua partai politik yang mendukung wacana tiga periode.
Adian mengingatkan bahwa partai lain saja secara tegas menolak kok.
“Perubahan konstitusi hanya bisa dilakukan DPR bergabung dengan DPD menjadi MPR. DPD-nya nolak semua. Tapi masih kurang juga, sepertinya masih meragukan,” ujar Adian.
Sontak publik bertanya-tanya mengapa wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan terus dibiarkan. Dengan tegas Adian menjawab,
“Terus mau diapain?”. “Kalau Presiden bilang itu hak-hak konstitusi setiap orang. Tapi Presiden pasti tau, kapan dia harus di-stop, kapan tidak,” tandasnya lagi. [Democrazy/terkini]