DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun mengatakan tidak pernah mau dipanggil Presiden ke Istana Negara.
Alasannya karena yang berhak memanggil Presiden itu Cak Nun sebagai rakyat.
“Hey saya gak bisa dipanggil presiden, saya yang berhak panggil presiden karena aku rakyat, aku yang bayar,” ujar Cak Nun dalam sebuah video yang diunggah akun @Bambangmulyono2 di Twitter dengan keterangan 'Namanya Emha Ainun Nadjib gak mungkin dipanggil Presiden. Kalau di panggil Cak Nun . Mungkin'.
Karena alasan itulah Cak Nun mengaku tak pernah mau datang ke Istana sekalipun dipanggil presiden.
Bahkan, menurut Cak Nun, dirinya merasa hina apabila datang ke Istana Negara.
“Itu yang saya lakukan, karena saya tidak pernah mau dipanggil ke Istana, saya nggak mau sama sekali. Hina saya kalau saya ke sana,” kata sahabat Gus Dur ini yang terlihat sedang berbincang dengan sejumlah jamaah dan jurnalis Najwa Shihab.
Cak Nun menegaskan, sikapnya yang enggan dipanggil ke Istana bukan sebagai bentuk kesombongan.
Karena menurut dia, rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi di Indonesia sebagai negara demokrasi.
“Itu bukan soal kesombongan. Katanya rakyat, rakyat yang pegang kedaulatan. Katanya demokrasi. Presiden kan outsourcing, turun 5 tahun. Turun 5 tahun kok manggil-manggil bos. Turunnya melamar untuk ketemu bos, kan gitu,” ujarnya. [Democrazy/rep]
Namanya Emha Ainun Nadjib gak mungkin dipanggil Presiden....
— bambang mulyono (@bambangmulyono2) April 22, 2022
Kalau di panggil Cak Nun....
Mungkin....
😜😜😜😜pic.twitter.com/yx5uumuJnW
