DEMOCRAZY.ID - Baru-baru ini, kembali beredar video Ustadz Adi Hidayat yang menyebut Gus Baha sebagai manusia alquran.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Adi Hidayat menyatakannya di depan publik luas.
"Pak Bupati Rembang, kita harus bersyukur ini, di Rembang ini ada manusia alquran yang enggak banyak dikenal orang. Ini kalo bapak dan ibu nanya fiqih dalam alquran, tanya ke beliau, luar biasa itu. Namanya Gus Baha. Kapan-kalau kalau ada pengajiannya, hadiri pengajiannya. Itu di antara orang yang mengerti Alquran," tutur Ustadz Adi Hidayat, seperti dilansir dari channel YouTube IDN Daily, Selasa 26 April 2022.
Konteksnya, saat itu Ustadz Adi Hidayat sedang mengisi satu ceramah di kota tempat kelahiran Gus Baha.
Padahal, sebagaimana diketahui, ustadz Adi Hidayat pun dikenal sebagai ulama yang sangat cerdas dan detail dalam menyampaikan ceramah.
Malah tidak jarang Ustadz Adi Hidayat membuat jamaah kagum tatkala dirinya dengan detail menerangkan ayat per ayat di dalam Alquran.
Bukan hanya hafal ayat Alquran, Ustadz Adi Hidayat bahkan hafal posisi ayat per ayat serta asbabun nuzulnya.
Sementara Gus Baha, yang bernama lengkap K.H Ahmad Bahauddin Nursalim, merupakan ulama Nahdlatul Ulama yang tercatat sebagai salah satu murid Kiai Maimun Zubair.
Selain itu, pria kelahiran 1970 ini juga merupakan putra dari Kiai Nur Salim, pengasuh pesantren Alquran di Kragan, Narukan, Rembang.
Ceramah-ceramah Gus Baha di Youtube amat digemari santri-santri dan milenial muslim.
Beberapa rekaman pengajian Gus Baha sangat ramai mendapat sambutan hangat, dan diperbincangkan.
Pendekatan ngaji-nya yang santai dan renyah, menjadi ciri khas dakwah Gus Baha.
Dalam berpenampilan, Gus Baha juga merupakan sosok yang sederhana.
Setiap kesempatan ceramah, Gus Baha acapkali memakai kemeja berwarna putih dan peci hitam.
Lalu pecinya agak didorong sedikit ke belakang, sehingga rambut kepala depannya sedikit terlihat.
Yogyakarta merupakan tempat awal Gus Baha memulai pengembaraan ilmiahnya.
Pada tahun 2003, dirinya menyewa rumah di Yogya. Kepindahan ini diikuti oleh sejumlah santri yang setia mengaji bersamanya.
Dilansir dari muslimobsession, Selasa 26 April 2022, ternyata selain di pondok pesantren Gus Baha juga mengabdi di Lembaga Tafsir Alquran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan diminta mengasuh Pengajian Tafsir Al-Quran di Bojonegoro, Jawa Timur.
Hebatnya lagi, Gus Baha pernah ditawari gelar Doctor Honoris Causa dari UII, namun beliau tidak berkenan.
Dalam domain Tafsir Alquran di Indonesia beliau termasuk pendatang baru dan satu-satunya dari jajaran Dewan Tafsir Nasional yang berlatar belakang pendidikan non formal dan non gelar.
“Sulit ditemukan orang yang sangat memahami dan hafal detail-detail Al-Quran hingga detail-detail fiqh yang tersirat dalam ayat-ayat Alquran seperti Pak Baha,” ujar Quraisy Shihab, dalam satu kesempatan.
Demikianlah kisah ustadz Adi Hidayat dan KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) yang saling menghormati, dan mengakui keilmuan satu sama lainnya, semoga bermanfaat. [Democrazy/hops]