DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai kini keadaan demokrasi di Indonesia sedang dalam bahaya. Hal ini setelah para elite partai politik (parpol) dari PKB, PAN dan Golkar mengusulkan agar pemilu 2024 ditunda. Alasannya karena Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi akibat adanya Covid-19. "Demokrasi adalah satu satunya produk dari apa yang disebut reformasi, yang harus kita lakukan adalah memperjuangkan eksistensi demokrasi, menyelamatkan dan mensukseskan trayek demokrasi. Sekarang demokrasi dalam keadaan bahaya, alarm demokrasi bunyi," kata Pangi, Rabu (9/3/2022). Ia menduga ada peran kelompok basis kekuasaan para oligarki yang menggaungkan penundaan pemilu agar pesta mereka tak cepat berakhir. "Siapa operator politik yang mendesainnya? Apakah dalangnya adalah kelompok basis kekuasaan para oligarki? Aktor-aktor yang tidak menginginkan pestanya cepat berakhir, rencana jahat para oligarki membeli par
Usulan Penundaan Pemilu, Pengamat: Menandakan Demokrasi Indonesia Dalam Keadaan Bahaya
Maret 09, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Pengamat Politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai kini keadaan demokrasi di Indonesia sedang dalam bahaya. Hal ini setelah para elite partai politik (parpol) dari PKB, PAN dan Golkar mengusulkan agar pemilu 2024 ditunda. Alasannya karena Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi akibat adanya Covid-19. "Demokrasi adalah satu satunya produk dari apa yang disebut reformasi, yang harus kita lakukan adalah memperjuangkan eksistensi demokrasi, menyelamatkan dan mensukseskan trayek demokrasi. Sekarang demokrasi dalam keadaan bahaya, alarm demokrasi bunyi," kata Pangi, Rabu (9/3/2022). Ia menduga ada peran kelompok basis kekuasaan para oligarki yang menggaungkan penundaan pemilu agar pesta mereka tak cepat berakhir. "Siapa operator politik yang mendesainnya? Apakah dalangnya adalah kelompok basis kekuasaan para oligarki? Aktor-aktor yang tidak menginginkan pestanya cepat berakhir, rencana jahat para oligarki membeli par