DEMOCRAZY.ID - Viral di media sosial seorang tukang cendol di Sidoarjo mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat lagi alias tiga periode.
Diketahui, tukang cendol tersebut bernama Bangun Wahyudi dari Purbalingga, Jawa Tengah.
Menariknya, Wahyudi mengaku mendapatkan Rp 200.000 setelah melakukan dukungan tersebut.
Pengamat politik, Rocky Gerung langsung membuka suara terkait hal tersebut.
Menurut Rocky, pengakuan tukang cendol tersebut menunjukkan adanya kepalsuan terkait wacana tiga periode.
Oleh karena itu, Rocky menilai hal itulah yang harus dipelajari oleh lembaga survei.
“Jadi terjadi kepalsuan. Nah itu sebetulnya yang mesti dipelajari oleh lembaga-lembaga survei tuh,” ujarnya melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official Selasa, 8 Maret 2022.
“Para surveyor sebetulnya juga ditipu oleh responden nya kan, asal ngoceh aja kan,” sambungnya sambil tertawa.
Rocky mengatakan, fenomena semacam ini bisa muncul karena kesulitan ekonomi, sehingga semua orang bisa menjadi ‘makhluk ekonomi’ untuk mendapatkan keuntungan semata meski tidak jujur.
“Tukang cendol itu benar, ‘Karena saya denger, ya asal nyebut saja tiga periode supaya (dapat) Rp 200.000.’ Kan kira-kira begitu,” ucapnya.
“Itu karena kesulitan ekonomi, maka semua orang bisa jadi makhluk ekonomi juga, yaitu cari keuntungan walaupun itu tidak jujur dari hatinya,” tambahnya.
Istana, kata pendiri Setara Institute ini, sebetulnya telah mengajarkan masyarakat untuk berbohong.
“Jadi Istana sebetulnya mengajarkan orang untuk berbohong dengan vlog-vlog beginian,” ungkapnya.
Keadaan ini dijelaskan oleh Rocky merupakan sesuatu yang kabur dan hendak ditafsirkan oleh pihak Istana.
“Jadi ini keadaan yang biasa disebut sebagai sesuatu yang kabur yang akhirnya mau coba ditafsirkan oleh Istana,” terangnya.
“Istana tiba-tiba tafsirkan bahwa semua tukang cendol itu pro Jokowi, padahal setiap tukang cendol menunggu duid supaya dia bisa ngucapkan pro Jokowi,” imbuhnya.
Sehingga hal ini bisa dinilai sebagai politik uang yang beredar di kalangan masyarakat.
“Jadi tetap ini politik uang juga, yang dimanfaatkan rakyat kecil yang berupaya untuk bertahan di dalam subsistensi ekonominya tuh,” tandasnya. [Democrazy/galamedia]