DEMOCRAZY.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini Indonesia mampu membayar utang yang sudah ditarik selama ini. Termasuk lonjakan ketika pandemi Covid-19. Menurutnya, pemerintah harus melonggarkan defisit hingga 6% dari 2020 sampai 2023 karena penerimaan yang anjlok dan di sisi lain belanja naik tajam akibat pandemi Covid-19. Namun, ia yakin bisa mengembalikan ke posisi semula yakni maksimal 3% sesuai dengan UU Keuangan Negara. "Kita tambah defisit kalau kita yakin kita akan pulih ya nggak apa-apa, karena kita yakin bisa membayar kembali," ujarnya dalam sosialisasi UU HPP di Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022). Hal ini tercermin dari realisasi APBN pada tahun 2021. Dimana defisit bisa ditekan lebih rendah dari yang diprediksi yakni dari 5,7% menjadi 4,65%. Artinya konsolidasi fiskal untuk mengembalikan defisit ke 3% di tahun 2023 bisa tetap dilaksanakan. Adapun defisit ini turun didukung oleh penerimaan negara terutama pajak yang berhasil tembus di atas target se
DEMOCRAZY.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini Indonesia mampu membayar utang yang sudah ditarik selama ini. Termasuk lonjakan ketika pandemi Covid-19. Menurutnya, pemerintah harus melonggarkan defisit hingga 6% dari 2020 sampai 2023 karena penerimaan yang anjlok dan di sisi lain belanja naik tajam akibat pandemi Covid-19. Namun, ia yakin bisa mengembalikan ke posisi semula yakni maksimal 3% sesuai dengan UU Keuangan Negara. "Kita tambah defisit kalau kita yakin kita akan pulih ya nggak apa-apa, karena kita yakin bisa membayar kembali," ujarnya dalam sosialisasi UU HPP di Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022). Hal ini tercermin dari realisasi APBN pada tahun 2021. Dimana defisit bisa ditekan lebih rendah dari yang diprediksi yakni dari 5,7% menjadi 4,65%. Artinya konsolidasi fiskal untuk mengembalikan defisit ke 3% di tahun 2023 bisa tetap dilaksanakan. Adapun defisit ini turun didukung oleh penerimaan negara terutama pajak yang berhasil tembus di atas target se