EKBIS

Opsi Urun Dana Rakyat Biayai IKN Tuai Kontroversi, Otorita IKN: Sifatnya Sukarela, Tidak Ada Pemaksaan

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Opsi Urun Dana Rakyat Biayai IKN Tuai Kontroversi, Otorita IKN: Sifatnya Sukarela, Tidak Ada Pemaksaan

Opsi Urun Dana Rakyat Biayai IKN Tuai Kontroversi, Otorita IKN: Sifatnya Sukarela, Tidak Ada Pemaksaan

DEMOCRAZY.ID - Tim komunikasi IKN Nusantara menjelaskan terkait isu pembangunan Ibu Kota melalui urun dana atau crowd funding. 


Pembangunan IKN Nusantara dapat dilakukan melakukan sejumlah cara secara sah, termasuk urun dana.


"Pendanaan untuk persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara bersumber dari: APBN dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," kata jubir IKN Nusantara Sidik Pramono dalam keterangannya, Jumat (25/3/2022).


Sidik menjelaskan bahwa pemerintah sedapat mungkin menekan pendanaan yang bersumber dari APBN dengan memaksimalkan pendanaan yang dimungkinkan dan sesuai menurut ketentuan perundang-undangan.


Lalu, Sidik menyebut sejumlah sumber pendanaan lain pembangunan IKN Nusantara, antara lain dari BUMN, filantropi, hingga crowd funding atau urun dana dari masyarakat.


"Sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain berasal dari: pemanfaatan Barang Milik Negara dan/atau pemanfaatan aset dalam penguasaan; penggunaan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha; kontribusi swasta/BUMN (antara lain berupa pembiayaan dari ekuitas dan obligasi korporasi); dan creative financing, seperti crowd funding, dana filantropi, ataupun dana corporate social responsibility (CSR)," ujar Sidik.


Urun dana, kata Sidik, satu dari banyak alternatif pendanaan dari non-APBN. 


Urun dana dari masyarakat merupakan penggalangan dana yang melibatkan banyak orang dan sifatnya donasi secara sosial tanpa paksaan.


"Urun-dana ini sifatnya sukarela, tidak ada pemaksaan, dan yang menjadi pemrakarsa pun dari pihak masyarakat sendiri," ucap Sidik.


Lebih lanjut, Sidik menyebut alternatif urun dana ini adalah kesempatan dan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dan mempunyai rasa memiliki di IKN Nusantara.


Pendanaan dari urun dana bisa dialokasikan untuk jenis-jenis fasilitas umum dan fasilitas sosial tertentu dengan skala tertentu, seperti misalnya taman anggrek hutan, rumah diaspora global, ataupun museum artefak hutan.


"Intinya: urun-dana sebagai salah satu alternatif pembiayaan adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat," imbuhnya. [Democrazy/detik]

Penulis blog