POLITIK

Megawati Mengaku Pernah Diperiksa Kejaksaan, Ditanya Apakah Dirinya Komunis?

DEMOCRAZY.ID
Maret 27, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Megawati Mengaku Pernah Diperiksa Kejaksaan, Ditanya Apakah Dirinya Komunis?

Megawati Mengaku Pernah Diperiksa Kejaksaan, Ditanya Apakah Dirinya Komunis?

DEMOCRAZY.ID - Presiden ke-5 Republik Indonesia (RI) Megawati Soekarnoputri mengaku pernah menjalani pemeriksaan oleh kejaksaan.


Saat itu salah satu putri dari Presiden pertama RI Soekarno itu ditanya apakah dirinya seorang komunis.


Hal itu disampaikan Megawati saat memberi sambutan usai mengukuhkan DPP PA GMNI pada Sabtu (26/3/2022).


Mega menceritakan, di awal karir politik, dirinya kerap dipantau aparat keamanan. Dia juga pernah menjalani pemeriksaan oleh kepolisian, kejaksaan hingga militer.


"Waktu di kejaksaan, ditanya, ibu komunis ya?," ungkap Mega.


Saat itu, Megawati menjawab dengan balas bertanya. Ia menanyakan bukti kalau dirinya seorang komunis.


"Mana buktinya, itu saja, kalo saya komunis dari mana? Diam semua. Sampai saya ditanya itu kan kalo enggak salah ada letkol, sampai nanyanya gini, ibu berani ya?," lanjutnya.


Dalam sambutan pada pengukuhan DP PA GMNI itu, Mega juga menjelaskan alasan dirinya berani melakukan berbagai keputusan saat berpolitik.


Mega mengatakan, dirinya berani karena merasa yakin dengan apa yang dilakukan, dan keberanian itu timbul dari yang pernah ia jalani di masa lalu. 


Menurut Mega, dirinya berani karena belajar langsung dari Bung Karno (presiden pertama RI Soekarno) bahwa berpolitik adalah dengan mulut.


Pelajaran lain yang ia ambil dari sang ayah adalah politik merupakan seni dan bagian dari kehidupan.


"Kok saya dengar dari bapak saya, politic is art, politic is life.”


“Kita berpolitik dengan mulut, saya bilang kok pakai ditanya-tanya orang saya belajarnya juga bahkan dari Bung Karno," tutur Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu.


Megawati juga menambahkan, dirinya berani bukan karena sombong, tetapi karena ia memiliki keyakinan.


"Nah, ini mulut berpolitik tahu enggak, kalian apa berani berhadapan seperti itu, saya kenapa berani bukan sombong karena saya punya keyakinan," ujarnya.


Saat di kejaksaan itulah dia menjalani pemeriksaan sejak pagi hingga malam. Sampai akhirnya Mega bertanya apa tujuannya diperiksa begitu lama.


"Ke Kejaksaan (Agung), Gedung Bundar dan dipanggil dari pagi sampai malam. Saya sampai tanya, sebenarnya kalian ini mau mencari dari saya apa to?," lanjutnya.


Selanjutnya, Megawati juga menceritakan bahwa dirinya pernah menjalani penelitian khusus (litsus) di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam).


"Ketika mau menjadi anggota DPR, saya dilitsus di Rindam sana. Ditanyakan (ditanyai oleh tentara)," tutur Mega.


"Apa maksud saya menceritakan, kok Bu Mega sombong banget menceritakan sisi kepribadiannya. No, Ini hakikatnya kehidupan yang harus saya teruskan kepada anak-anak muda," lanjutnya.


Menurutnya, anak muda hanya gampang membuat perselisihan daripada persatuan.


Jika para pemuda tidak bisa berdamai satu sama lain, lanjutnya, bagaimana mereka dapat membuat semangat nasionalisme sebagai halauan bangsa.


Terlebih, kata dia, saat ini masih banyak generasi muda terpaku pada egosentrisme kelompok masing-masing.


"Itu yang saya minta dari dulu kepada GMNI, yang adanya keributan dan sebagainya. Jadi untuk apa kalian masuk organisasi?, Saya selalu menanyakannya seperti itu," ungkap Mega.


Pertanyaan yang sama, kata Mega, selalu dia sampaikan kepada kader-kader muda PDI-P.


Mega juga mengingatkan, jika ada perselisihan internal, penyelesaiannya agar dikembalikan ke AD dan ART.


"Kalau kalian membuat keributan padahal kita punya AD/ART, kalian harus mengikuti AD/ART itu, bukan dengan personal apa yang ingin kalian lakukan," tegasnya.


"Sekarang saya bertanya ini dengan alumni (PA GMNI), sanggupkah kalian menjalankan seperti itu?, Kalau sanggup silakan maju. Kalau enggak sanggup silahkan mundur, gampang aturannya," tambahnya. [Democrazy/ktv]

Penulis blog