Ketika Ambisi Soekarno Membuat 'Senjata Nuklir' Digagalkan Soeharto - DEMOCRAZY News
PERISTIWA

Ketika Ambisi Soekarno Membuat 'Senjata Nuklir' Digagalkan Soeharto

DEMOCRAZY.ID
Maret 16, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
Ketika Ambisi Soekarno Membuat 'Senjata Nuklir' Digagalkan Soeharto

Ketika Ambisi Soekarno Membuat 'Senjata Nuklir' Digagalkan Soeharto

DEMOCRAZY.ID - Di masa pemerintahan Orde Lama, Presiden Soekarno pernah berambisi memproduksi kekuatan senjata nuklir di Indonesia. 


Salah satu tujuan utamanya adalah mewujudkan negara Indonesia yang berdikari dan menciptakan perdamaian dunia. 


Namun, cita-cita itu gagal pasca terjadinya G30S yang membuat Republik Rakyat Cina (RRC) batal memberikan dukungan. 


Ambisi Soekarno untuk membuat senjata nuklir, diungkapkannya di Kongres Muhammadiyah di Bandung pada 24 Juli 1965. 


Dalam pidatonya, ia berkata bahwa dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki senjata nuklir. 


“Insya Allah dalam waktu dekat ini kita akan berhasil membuat bom atom sendiri,” ujarnya dikutip dari buku berjudul Nuklir Sukarno: Kajian Awal atas Politik Tenaga Atom Indonesia 1958- 1967 yang ditulis oleh Teuku Reza Fadeli. 


Pernyataan Soekarno tersebut menjadi indikasi terjadinya perubahan orientasi pengembangan nuklir di Indonesia. 


Tujuan semula untuk perdamaian (atoms for peace) bergeser menjadi kepentingan kekuatan militer. 


Bagi Soekarno, imperialisme dan senjata nuklir adalah kombinasi dan musuh bersama yang harus dilawan oleh negara-negara yang cinta kedamaian. Karena itu, kepemilikan senjata nuklir adalah hal yang mutlak. 


Impian untuk membuat senjata nuklir itu juga merupakan kelanjutan dari keputusan Soekarno yang menyatakan Indonesia keluar dari PBB karena dianggap pro imperialisme. 


Konsekuensinya, mau tak mau Indonesia menjalin hubungan dekat dengan Republik Rakyat Cina (RRC)--negara Asia pertama yang berhasil uji coba nuklir. Pada 27 November 1964, Menteri Luar Negeri RRC, Chen Yi, berkunjung ke Jakarta dan berjanji memberikan bantuan senilai 50 juta dolar. 


Sejarawan Asia asal Ceko, Victor Miroslav Vic, dalam bukunya Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Studi tentang Konspirasi (2005) mencatat, dalam pertemuan itu Soekarno juga bersikeras untuk meminta RRC agar segera memasok bom atom ke Indonesia. 


Lebih lanjut, pada Maret 1965, Soekarno merubah Lembaga Tenaga Atom (LTA) menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) untuk memperluas pengaruhnya dalam usaha pengembangan senjata nuklir. 


Namun, usaha Soekarno tersebut ternyata tidak membuahkan hasil. 


Pasalnya, Cina enggan memasok bom nuklir, melainkan mengharapkan Indonesia untuk membuat bom atomnya sendiri. 


Bahkan, seperti yang dituliskan Teuku, bantuan yang dijanjikan Cina tidak kunjung datang. 


Parahnya pasca peristiwa G30S, kekuasaan Soekarno berakhir dan digantikan oleh Soeharto. Hubungan antara Indonesia dan Cina pun juga merenggang. 


Momen itu sekaligus menandai berakhirnya ambisi Soekarno membuat senjata nuklir di Indonesia. [Democrazy/tmp]

Penulis blog