DEMOCRAZY.ID - Sebuah video yang menyinggung umat Islam kembali bikin geger pengguna media sosial pada Senin (21/3/2022) setelah sebelumnya Pendeta Saifuddin Ibrahim terlebih dahulu menyinggung Islam dengan meminta revisi Alquran serta menyinggung ibadah haji.
Sama seperti Saifuddin, pria anonim yang juga diduga sebagai seorang pendeta itu terang - terangan membahas ibadah haji.
Dia mengatakan umat Islam yang menunaikan ibadah haji dengan melakukan perjalanan ke Mekah tidak lebih dari sebuah tour atau liburan saja.
Pernyataan kontroversial itu diketahui dari sebuah video yang diunggah channel youtube Dahuri Darhas, dengan judul ‘Lihatlah Bagaimana Pendeta Ini Menghina Islam’
“Orang-orang yang berangkat ke Mekah itu sebenarnya tidak lebih dari ziarah dan tour saja. Setelah itu dia putar ka’bah, 7 kali dia keliling ka’bah,” kata pria dalam video tersebut.
Pria tersebut lantas mengatakan, ritual ibadah haji tak ubahnya seperti permainan anak - anak, itu merujuk pada kegiatan mengitari ka’bah dan melempar jumroh.
“Ketika orang-orang itu memutari ka’bah, melempar batu jumroh, itu malah saya berpikir. Pikiran saya hanya satu, kenapa permainan anak kecil ini dibawa kesini?! Coba anak kecil kan suka muter-muter, 7 kali keliling setiap orang mencium hajar aswad,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui bersama, belakangan ini isu sensitif yang menyerempet Islam menjadi sorotan berbagai pihak setelah Pendeta Saifuddin meminta Pemerintah melalui Kementerian Agama merevisi Alquran lantaran menurutnya ada 300 ayat yang mengajarkan hal - hal yang menjurus pada radikalisme dan terorisme.
Tidak hanya itu, Saifuddin juga terang - terangan meminta Kementerian agama menghapus kegiatan ibadah haji, kegiatan itu menurutnya hanya membuat Indonesia semakin miskin, sementara Arab Saudi semakin kaya karena ibadah haji itu.
Kekinian, omongan Saifuddin oleh sejumlah kelompok dianggap menista agama, polisi juga terus melakukan penyelidikan pada video kontroversial Saifuddin.
Belakangan diketahui Saifuddin sedang tidak berada di Indonesia, dia tinggal di Amerika Serikat.
Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan otoritas setempat. [Democrazy/voi]