DEMOCRAZY.ID - Keputusan Kai (sapaan akrabnya) menjadi seorang Muslim justru karena setelah ia mempelajari serta memperdalam kitab Injil sebagai kecintaannya kepada Yesus. Pria kelahiran Jakarta Ini, menyelesaikan pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Theologi Menteng, Jakarta Pusat, S2 di Leiden Universiteit, Belanda (Theology Liturgy), dan S3 TNKH (tanakh, torah nevi’im ketubh’vim) Biblical Study di Haiva, Palestina. Semua biaya pendidikan ditanggung oleh sebuah gereja di Bogor, Jawa Barat. Gereja di mana dia bertugas menjadi pendeta sejak tahun 2005. Anehnya, sepulang dari Haiva, Kai langsung menuju Masjid Sunda Kelapa Jakarta, untuk mengucapkan 2 kalimat syahadat pada tahun 2009. Baginya menjadi mualaf adalah keputusan yang tepat. Lantas, apa yang membuat Kai hingga akhirnya harus mengambil keputusan masuk agama Islam? Kepada Achmad Fazeri, wartawan Hidayatullah.com salah satu Pembina Muallaf Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, ini menceritakan perjalanan keimanannya. Berikut petika
Kesaksian Mantan Pendeta Masuk Islam Usai Dalami Bibel: Juru Selamat Yang Saya Kenal Ternyata Laki-laki Islam
Maret 18, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Keputusan Kai (sapaan akrabnya) menjadi seorang Muslim justru karena setelah ia mempelajari serta memperdalam kitab Injil sebagai kecintaannya kepada Yesus. Pria kelahiran Jakarta Ini, menyelesaikan pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Theologi Menteng, Jakarta Pusat, S2 di Leiden Universiteit, Belanda (Theology Liturgy), dan S3 TNKH (tanakh, torah nevi’im ketubh’vim) Biblical Study di Haiva, Palestina. Semua biaya pendidikan ditanggung oleh sebuah gereja di Bogor, Jawa Barat. Gereja di mana dia bertugas menjadi pendeta sejak tahun 2005. Anehnya, sepulang dari Haiva, Kai langsung menuju Masjid Sunda Kelapa Jakarta, untuk mengucapkan 2 kalimat syahadat pada tahun 2009. Baginya menjadi mualaf adalah keputusan yang tepat. Lantas, apa yang membuat Kai hingga akhirnya harus mengambil keputusan masuk agama Islam? Kepada Achmad Fazeri, wartawan Hidayatullah.com salah satu Pembina Muallaf Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, ini menceritakan perjalanan keimanannya. Berikut petika