DEMOCRAZY.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengajukan anggaran yang spektakuler kepada pemerintah untuk pelaksanaan Pemilu 2024.
KPU mengajukan dana sebesar Rp108 triliun untuk dua kegiatan Pemilu 2024 nanti.
Dari dana tersebut, untuk pemilihan umum (Pemilu) Capres, Cawapres, dan anggota legislatif dianggarkan sebesar Rp86 triliun.
Sementara, untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) dianggarkan sebesar Rp22 triliun.
Dikabarkan pengajuan dana Pemilu 2024 oleh KPU ini naik tiga kali lipat dari dana Pemilu sebelumnya.
Ketua KPU Pusat Ilham Saputra menjelaskan mengapa anggaran Pemilu 2024 naik hingga 300 persen.
"Ada upaya untuk menaikan honor petugas kita," kata Ilham Saputra pada Selasa, 22 Maret 2022.
Ilham Saputra menjelaskan, petugas KPU yang berpengalaman dari tahun 2014 hanya mendapatkan honor Rp550.000 untuk ketua. Sedangkan anggotanya, diberi honor Rp500.000.
Sehingga dengan alasan tersebut, Ilham ingin menaikan honor petugas KPU sebanyak 2 kali lipat agar lebih baik bekerja.
Selain itu, Ilham menjelaskan minat orang untuk menjadi petugas KPU semakin berkurang karena honornya yang dinilai kecil, tapi kerjanya sangat sibuk.
"Minat orang untuk menjadi petugas Pemilu semakin berkurang. Kenapa? Karena kerjaannya luar biasa, dari pagi sampai malem ke pagi lagi. Itu nilai honornya sedikit sekali. Tidak sebanding," kata Ilham menjelaskan.
Alasan selanjutnya, Ilham menyebutkan KPU di hampir seluruh Indonesia tidak memiliki gedung sendiri.
"Contoh aja Depok, itu mereka belum punya kantor sendiri. Itu juga sewa-sewa yang kualitas gedungnya sangat buruk sekali," kata Ilham, dikutip dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Selasa 22 Maret 2022.
Ilham kemudian menjelaskan bahwa anggaran tersebut direvisi, dari Rp86 triliun, menjadi Rp76 triliun.
2009: Rp8,5 triliun
2014: Rp15,62 triliun
2019: Rp25,59 triliun
2024: Rp76,6 triliun, hasil revisi anggaran yang awalnya Rp86 triliun. [Democrazy/hops]