DEMOCRAZY.ID - Presiden Jokowi mendorong akademisi di perguruan tinggi mengembangkan pendidikan yang lebih dinamis dan kuat untuk meningkatkan SDM di Indonesia.
Menurut dia, Indonesia hanya punya 2 tahun untuk menciptakan para SDM berkualitas di 2030-2035.
"Ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat dan harus diikuti dengan program pendidikan yang dinamis, cepat. Risetnya juga harus cepat berubah sesuai dengan tantangan zaman yang ada. Kita ini berkejaran," kata Jokowi dalam acara Dies Natalis Universitas Sebelas Maret di Surakarta, Jumat (11/3).
"Saya membayangkan kita urusan SDM untuk mengejar itu hanya punya waktu 2 tahun. Kita berani berubah ndak dalam dua tahun ini? Kalau ndak, nanti di dalam bonus demografi 2030-2035 habis kita kalau kita enggak cepat berubah," imbuh dia.
Maksud Jokowi, SDM yang akan mendominasi demografi Indonesia pada 2030-2035 adalah anak usia dini hingga remaja dan pemuda saat ini.
Sehingga, kata dia, hanya tersisa 2 tahun untuk menjadikan bibit-bibit tersebut sebagai generasi unggul di 2030-2025.
"Saya sudah berhitung, saya sudah berkalkulasi dengan para menteri kita. Kita hanya punya kesempatan berubah ini dua tahun ini. Karena muncul demografinya nanti di 2030-2035," terang dia.
Lebih lanjut, Jokowi meminta agar penguatan atau reformasi sistem pendidikan juga harus fokus pada pengembangan SDM digital.
Mulai dari teknologi kecerdasan buatan sampai digital marketing.
"SDM digital, digital talent, harus. Karena semua sekarang ini kejar-kejaran. Semua negara ke sini. Digital talent ini penting. AI, cloud computing, digital design, digital marketing, blockchain, semuanya. Barang ini. Harus kita miliki SDM-SDM itu," tuturnya.
Di sisi lain, Jokowi mengapresiasi upaya Kemendikbud dalam mendorong terciptanya SDM-SDM mumpuni di masa depan.
Salah satunya yakni program pengembangan mahasiswa, Kampus Merdeka, yang merupakan kerja sama Kemendikbud dan industri.
"Saya sangat setuju dan sering disampaikan Mendikbud, Kampus Merdeka. Mahasiswa bisa belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Kampus yang mengarahkan. Saya senang mahasiswa sekarang bisa belajar di industri, satu semester," kata Jokowi.
"Artinya apa? Industri menjadi bagian dari universitas. Ada matching fund yang dibiayai oleh kementerian, ada target 10 ribu praktisi dari industri yang ditarik ke kampus. Ini nanti akan mentrigger perubahan-perubahan itu," pungkasnya. [Democrazy/kmp]