EKBIS POLITIK

Jokowi Murka Instansi Pemerintah Keseringan Impor, Pengamat: Yang Salah Menteri atau Presidennya?

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Jokowi Murka Instansi Pemerintah Keseringan Impor, Pengamat: Yang Salah Menteri atau Presidennya?

Jokowi Murka Instansi Pemerintah Keseringan Impor, Pengamat: Yang Salah Menteri atau Presidennya?

DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) murka karena instansi pemerintah masih melakukan impor meski sudah diwanti-wanti untuk menggunakan produk dalam negeri. 


Nampaknya presiden juga akan segera melakukan reshuffle, sebab ia mulai jengkel dan menyindir menteri pertanian dan menteri kesehatan soal impor, termasuk menteri BUMN.


Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, mengatakan sebetulnya Presiden Jokowi tidak perlu marah, apalagi menyindir menterinya di depan umum hanya untuk mereshuffle. 


Sebab, menurutnya, sebagai presiden tak baik bila menunjukan amarah dan menyindir pembantunya di hadapan rakyat.


"Pemimpin seharusnya mampu mengendalikan amarah di depan umum. Pemimpin yang tak mampu mengendalikan amarahnya akan menurunkan wibawanya sendirinya," ujar Jamiluddin, Jumat, 25 Maret. 


Apalagi soal reshuffle, kata Jamiluddin, itu menjadi hak prerogatif presiden. 


Karena itu, tak sepatutnya Jokowi marah dan menyindir pembantunya lalu dikaitkan dengan reshuffle.


"Kalau presiden menilai kinerja pembantunya rendah, maka langsung saja reshuffle tanpa terlebih dahulu mempermalukannya di depan umum. Dengan begitu, presiden mengangkat menteri dengan baik dan memberhentikannya juga dengan cara baik," kata Jamiluddin. 


Lagi pula, sambungnya, kalau reshuffle dilakukan terlalu sering maka orang akan bertanya siapa sebetulnya yang salah. 


"Yang salah presidennya atau menterinya. Karena bisa saja seleksi menteri yang tidak ketat, sehingga kualitasnya memang tak layak menjadi menteri," tegas Jamiluddin. 


Jika ini yang terjadi, tambahnya, tentu yang salah bukan sang menteri tapi justru yang memilihnya.


"Tapi ada juga kemungkinan, kualitas menteri cukup handal. Hanya saja arahan terhadapnya yang tak jelas, sehingga sang menteri tak dapat bekerja maksimal," kata Jamiluddin. 


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kesal lantaran instansi pemerintah masih membelanjakan anggaran untuk produk impor. 


Padahal, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam negeri masih bisa memproduksi barang yang dibutuhkan para instansi.


"Bodoh banget kita ini," kata Jokowi dalam Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, 25 Maret. 


Ia pun menyinggung sejumlah produk yang masih diimpor oleh instansi, salah satunya CCTV. 


"Apa-apaan ini. Dipikir kita bukan negara yang maju, membuat CCTV saja beli impor," ujar dia. [Democrazy/voi]

Penulis blog