DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan maksud Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberi peringatan soal TNI-Polri beserta keluarganya tak bisa sembarangan mengundang penceramah. Ngabalin bilang, pernyataan Jokowi ini merupakan pesan penting. Sebab, menurutnya, saat ini banyak paham-paham radikal yang berbahaya. Ngabalin menyebut istilah tingkat bahaya paham radikal saat ini sudah mencapai stadium 4. "Kalau diibaratkan penyakit kanker, maka penetrasi paham-paham radikal ini diibaratkan sudah masuk pada stadium keempat . Sangat kritis. Anda bisa bayangkan kalau dia berceramah di atas mimbar dan dia membandingkan antara pilih al-qur'an atau Pancasila, itu paham radikal," kata Ngabalin dalam diskusi virtual Crosscheck, Minggu, 6 Maret. Ngabalin memandang paham radikal, jika penyebarannya berkembang di masyarakat, maka akan bisa mengacaukan situasi politik hingga sosial masyarakat itu sendiri. "Paham radik
Jelaskan Warning Jokowi Soal Penceramah TNI-Polri, Ngabalin: Paham Radikal Sekarang Ini Sudah Stadium 4!
Maret 06, 2022
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan maksud Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberi peringatan soal TNI-Polri beserta keluarganya tak bisa sembarangan mengundang penceramah. Ngabalin bilang, pernyataan Jokowi ini merupakan pesan penting. Sebab, menurutnya, saat ini banyak paham-paham radikal yang berbahaya. Ngabalin menyebut istilah tingkat bahaya paham radikal saat ini sudah mencapai stadium 4. "Kalau diibaratkan penyakit kanker, maka penetrasi paham-paham radikal ini diibaratkan sudah masuk pada stadium keempat . Sangat kritis. Anda bisa bayangkan kalau dia berceramah di atas mimbar dan dia membandingkan antara pilih al-qur'an atau Pancasila, itu paham radikal," kata Ngabalin dalam diskusi virtual Crosscheck, Minggu, 6 Maret. Ngabalin memandang paham radikal, jika penyebarannya berkembang di masyarakat, maka akan bisa mengacaukan situasi politik hingga sosial masyarakat itu sendiri. "Paham radik