DEMOCRAZY.ID - Habib Ben Sohib singgung beberapa pihak kelompok umat islam yang menuntut Yaqut Cholil Qoumas mundur dari jabatannya.
Pasalnya, mereka bukan hanya menuntut hal tersebut, melainkan meminta gus Yaqut untuk taubat bahkan mengucapkan syahadat ulang.
Menurut Habib Ben Sohib, ada kepentingan lain dibalik hal tersebut, karena kesalahan kata seolah jadi kesalahan akidah atau kepercayaan agama.
“Kejadian selip lidah Yaqut Cholil Qoumas itu dibingkai,” ujar Habib Ben Sohib dalam video yang diunggah channel youtube Cokro TV, pada Sabtu, 5 Maret 2022, dengan judul ‘2 Wajah Isl4m dalam Kontroversi Azan: Ramah & Pemarah’.
“Dikesankan sebagai penghinaan terhadap islam,” ujar Ben Sohib melanjutkan.
“Seolah-olah sang menteri agama adalah orang yang sangat jauh dari islam,” ujar Ben Sohib melanjutkan.
Kemudian, Ben Sohib menjelaskan tuntutan-tuntutan yang diberikan pihak lain kepada Menteri Agama Yaqut.
Ben Sohib juga mengomentari tuntutan tersebut dengan menilai seolah tuntutan syahadat ulang berarti Yaqut telah murtad.
“Melalui ungkapan dan diksi-diksi yang dipilih, yaitu menuntut Yaqut Cholil Qoumas untuk bertaubat, geristigfar, bahkan bersyahadat,” ujar Ben Sohib melanjutkan.
“Kelompok-kelompok islam dan ulama tertentu itu seperti ingin membangun kesan bahwa yang dilakukan oleh Menag itu bukanlaj sekedar kesalahan dalam wilayah kebahasaan dan komunikasi,” ujar Ben Sohib melanjutkan.
“Melainkan menyentuh persoalan akidah yang sangat serius, dengan demikian kekeliruan Menteri Agama itu dianggap sebagai dosa besar yang mengharuskan ia bertaubat,” ujar Ben Sohib melanjutkan.
“Lebih jauh lagi, tuntutan untuk bersyahadat itu dapat ditafsirkan bahwa Menag dianggap telah murtad,” ujar Ben Sohib menandaskan. [Democrazy/terkini]