POLITIK

Heboh Sejumlah Mahasiswa UIN Walisongo Ikut Deklarasi Tunda Pemilu, Begini Pengakuannya

DEMOCRAZY.ID
Maret 08, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Heboh Sejumlah Mahasiswa UIN Walisongo Ikut Deklarasi Tunda Pemilu, Begini Pengakuannya

Heboh Sejumlah Mahasiswa UIN Walisongo Ikut Deklarasi Tunda Pemilu, Begini Pengakuannya

DEMOCRAZY.ID - Kabar keikutsertaan sejumlah mahasiswa UIN Walisongo dalam Aliansi Mahasiswa Jawa Tengah (AMJ) mendukung Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 dan gerakan tunda Pemilu 2024, membuat heboh warganet. 


Aksi yang viral di media sosial itu sendiri dilakukan di halaman Gedung DPRD Jateng pada Sabtu (5/3) lalu. 


Terlihat sejumlah mahasiswa dengan mengenakan jas almamater perguruan tinggi masing-masing, membentangkan spanduk yang berisi aspirasi untuk menunda Pemilu.


Salah satu jas almamater yang disorot dalam gerakan tersebut adalah dari UIN Walisongo Semarang. Dema UIN Walisongo Shofiyul Amin merespons keras terkait aksi tersebut. 


Menurutnya, keterlibatan sejumlah mahasiswa UIN Walisongo dalam deklarasi Cak Imin di Pilpres dan gerakan menunda Pemilu 2024, tidak mewakili civitas akademik kampus hijau itu.


"Dema UIN Walisongo Semarang selaku organisasi mahasiswa tertinggi di tingkat universitas menolak keras atas kegiatan tersebut yang sudah menciderai marwah perguruan tinggi," kata Amin dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (8/3). 


Sementara itu, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (Sema FITK) Ahmad Izzul Haq Busyairi mengundang mahasiswa yang bersangkutan untuk melakukan klarifikasi, Senin (7/3).


Ia mengatakan ada 3 orang yang mengenakan jas almamater UIN Walisongo dalam gerakan tersebut.


Namun, kata dia, setelah ditelusuri dari ketiganya, hanya dua yang masih berstatus sebagai mahasiswa yaitu M. Kholikul Huda dan Vani Sanjaya, sedangakan Hiut Danalam diketahui telah lulus. 


M. Kholil Huda mengaku tidak bermaksud mengikuti kegiatan tersebut. 


Awalnya, ia hanya diajak salah satu temannya untuk mengikuti diskusi di Kota Lama Semarang. 


"Namun, pada saat hari H, lokasinya diubah dan diminta untuk membawa jas almamater dari universitas masing-masing, saya baru tahu bila itu acara deklarasi saat di tempat,” terangnya. 


Ia juga tak mengetahui jika jas almamater tidak boleh digunakan secara sembarang. 


Selain itu, ia juga memberikan klarifikasi bahwa aa menyatakan bila deklarasi tersebut atas nama pribadi bukan atas nama UIN Walisongo. 


“Sebenarnya dalam deklarasi tersebut saya mengucapkan atas nama pribadi bukan atas nama UIN. Saya tidak mengetahui isunya akan diarahkan seperti itu,” jelasnya. 


Ia pun meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.


“Saya dan teman saya meminta maaf sebesar-besarnya karena perbuatan yang telah saya lakukan merugikan banyak pihak terutama UIN Walisongo Semarang,” ucap Huda. [Democrazy/jpnn]

Penulis blog