DEMOCRAZY.ID - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bekasi menjadi sorotan karena menggelar operasi pasar minyak goreng murah.
Dalam video yang beredar, minyak goreng dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter dan menjadi rebutan emak-emak.
Meski begitu, banyak netizen mempertanyakan asal usul-usul stok minyak goreng murah tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD PSI Bekasi, Muhammad Syahril, mengatakan minyak goreng yang mereka jual murah, dibeli dari pedagang tradisional di Bekasi.
"Lebih dari 10 pedagang kami beli secara bergantian dan harga yang kami bayar juga harga jual saat ini, bukan harga subsidi pemerintah," kata Syahril saat dihubungi, Selasa, 8 Maret 2022.
Syahril menjelaskan, PSI membeli minyak goreng dari para pedagang dengan harga Rp 17 hingga 18 ribu per liter.
Mereka kemudian menyubsidi sebesar Rp 7-8 ribu per liter. Sehinga minyak tersebut bisa dijual murah.
Ia mengatakan dana subsidi tersebut dikumpulkan dari urunan pengurus, kader, dan juga simpatisan yang secara rutin mengirimkan donasi ke rekening DPD PSI Kabupaten Bekasi.
"Dan puji syukur, Alhamdulillah sampai saat ini sudah hampir 2.000 liter kami jual dengan harga subsidi," kata Syahril.
Ia menerangkan, PSI banyak menemui kendala dalam proses mengumpulkan stok minyak goreng tersebut.
Apa lagi, rata-rata pedagang pasar hanya punya stok 50 krat minyak goreng saja.
Selain itu, Syahril mengatakan mereka banyak menemui minyak goreng yang dijual di atas harga eceran tertinggi atau HET yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 11.500. Dengan harga tersebut, masyarakat enggan membelinya.
"Mayoritas emak-emak maunya yang harga subsidi pemerintah, sedangkan yang kami beli bukan," kata Syahril.
Ia mengatakan PSI bakal rutin melakukan operasi minyak goreng murah ini setiap akhir pekan.
Ia berharap aksi yang dilakukan partainya dapat meringankan beban masyarakat. [Democrazy/tmp]