DEMOCRAZY.ID - Pawang hujan Raden Rara Istiani Wulandari yang bertugas ‘mengawal’ event MotoGP Mandalika ternyata menerima bayaran tak sedikit. Ditemui di tendanya di area Sirkuit Internasional Mandalika di sebelah utara, Rara tak sungkan menyebut bayarannya. “Saya dibayar Rp5 juta sehari,” sahutnya. Selama gelaran event MotoGP di Mandalika, Rara telah bekerja jauh-jauh hari sejak tanggal 1 Maret. Total jenderal, ia bekerja selama 21 hari untuk gelaran balap motor dunia itu. Jadi, total bayaran yang ia terima adalah Rp105 juta. “Ya kerjanya ya lek-lekan (tidak tidur) siang malem,” ujarnya serius. Terkait pekerjaannya mengendalikan hujan, Rara menjelaskan, menjadi pawang hujan bukan berarti mengusir hujan semata. Sebagai pawang hujan, ia pun juga bertugas mendatangkan hujan. Seperti saat ia bekerja mengawal event MotoGP Mandalika. “Karena memang programnya, aspal tidak boleh terlalu panas. Kan agar agregat (aspalnya) tidak mengelupas, kita harus di bawah 50 derajat Celsius. Waktu pag
DEMOCRAZY.ID - Pawang hujan Raden Rara Istiani Wulandari yang bertugas ‘mengawal’ event MotoGP Mandalika ternyata menerima bayaran tak sedikit. Ditemui di tendanya di area Sirkuit Internasional Mandalika di sebelah utara, Rara tak sungkan menyebut bayarannya. “Saya dibayar Rp5 juta sehari,” sahutnya. Selama gelaran event MotoGP di Mandalika, Rara telah bekerja jauh-jauh hari sejak tanggal 1 Maret. Total jenderal, ia bekerja selama 21 hari untuk gelaran balap motor dunia itu. Jadi, total bayaran yang ia terima adalah Rp105 juta. “Ya kerjanya ya lek-lekan (tidak tidur) siang malem,” ujarnya serius. Terkait pekerjaannya mengendalikan hujan, Rara menjelaskan, menjadi pawang hujan bukan berarti mengusir hujan semata. Sebagai pawang hujan, ia pun juga bertugas mendatangkan hujan. Seperti saat ia bekerja mengawal event MotoGP Mandalika. “Karena memang programnya, aspal tidak boleh terlalu panas. Kan agar agregat (aspalnya) tidak mengelupas, kita harus di bawah 50 derajat Celsius. Waktu pag