DEMOCRAZY.ID - Kualitas maupun performa tatanan demokrasi di Indonesia mengalami arus balik alias penurunan sejak tahun 2020. Anggota Dewan Pembina perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi atau Perludem, Titi Anggraini, mengungkap praktik berdemokrasi di Indonesia tahun 2019 masuk kategori menengah. "Tapi tahun 2020, performanya turun menjadi demokrasi lemah," kata Titi Angraini dalam diskusi daring 'Mengoptimalkan Kesadaran Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu Partisipatif' , Jumat (25/4/2022). Faktor yang paling memengaruhi arus balik demokrasi tersebut adalah, maraknya praktik korupsi. Indeks terbebas dari korupsi di Indonesia masih 'merah' atau rendah. Konsekuensinya, dua parameter kinerja demokrasi, yakni pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan, turut menunjukkan performa yang tidak baik. Meski begitu, Titi mengakui praktik berdemokrasi seperti pemilu di Indonesia bisa dibilang sudah membaik. "Pemilu Indonesia terselenggara secara bersih dan ter
DEMOCRAZY.ID - Kualitas maupun performa tatanan demokrasi di Indonesia mengalami arus balik alias penurunan sejak tahun 2020. Anggota Dewan Pembina perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi atau Perludem, Titi Anggraini, mengungkap praktik berdemokrasi di Indonesia tahun 2019 masuk kategori menengah. "Tapi tahun 2020, performanya turun menjadi demokrasi lemah," kata Titi Angraini dalam diskusi daring 'Mengoptimalkan Kesadaran Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu Partisipatif' , Jumat (25/4/2022). Faktor yang paling memengaruhi arus balik demokrasi tersebut adalah, maraknya praktik korupsi. Indeks terbebas dari korupsi di Indonesia masih 'merah' atau rendah. Konsekuensinya, dua parameter kinerja demokrasi, yakni pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan, turut menunjukkan performa yang tidak baik. Meski begitu, Titi mengakui praktik berdemokrasi seperti pemilu di Indonesia bisa dibilang sudah membaik. "Pemilu Indonesia terselenggara secara bersih dan ter