DEMOCRAZY.ID - Pendeta Saifuddin Ibrahim mengklaim, turun tangannya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD atas viralnya statement menghapuskan 300 ayat dalam Alquran oleh Saifuddin dirasa salah sasaran. Saifuddin mengatakan, dirinya melontarkan permintaan penghapusan tersebut kepada Menteri Agama (Menag) bukan Menko Polhukam. Menurutnya, Terlalu tinggi jika Menko Polhukam yang menjawab. "Tetapi sayang sekali itukan permintaan saya kepada Menag. Kenapa Menteri Mahfud MD yang menjawab? Yang saya minta itu Menteri Agama, terlalu tinggi kalau Menko yang menjawab itu," ujar Saifuddin dikutip dalam akun youtube Saifuddin Ibrahim, Sabtu (19/3/2022). Saifuddin menilai, hal tersebut bukan lagi bagian Menko Polhukam dalam mengambil sikap. Kemudian, dirinya masih mempertanyakan mengapa ia disebut Penista agama. "Bukan bagian bapak. Dan bapak katanya menetapkan, saya sudah dianggap sebagai Penista agama. Menistakan agama siapa?,"
DEMOCRAZY.ID - Pendeta Saifuddin Ibrahim mengklaim, turun tangannya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD atas viralnya statement menghapuskan 300 ayat dalam Alquran oleh Saifuddin dirasa salah sasaran. Saifuddin mengatakan, dirinya melontarkan permintaan penghapusan tersebut kepada Menteri Agama (Menag) bukan Menko Polhukam. Menurutnya, Terlalu tinggi jika Menko Polhukam yang menjawab. "Tetapi sayang sekali itukan permintaan saya kepada Menag. Kenapa Menteri Mahfud MD yang menjawab? Yang saya minta itu Menteri Agama, terlalu tinggi kalau Menko yang menjawab itu," ujar Saifuddin dikutip dalam akun youtube Saifuddin Ibrahim, Sabtu (19/3/2022). Saifuddin menilai, hal tersebut bukan lagi bagian Menko Polhukam dalam mengambil sikap. Kemudian, dirinya masih mempertanyakan mengapa ia disebut Penista agama. "Bukan bagian bapak. Dan bapak katanya menetapkan, saya sudah dianggap sebagai Penista agama. Menistakan agama siapa?,"