DEMOCRAZY.ID - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengungkap alasan paling mendasar menolak keras ajang Formula E di Jakarta.
Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo mengatakan anggaran fantastis berjumlah trliunan rupiah untuk menggelar balapan mobil listrik sejatinya akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk memperbaiki kehidupan warga Jakarta.
“Ini salah satu alasan sejak awal @psi_id menolak ajang Formula E di Jakarta. Uang triliunan rupiah kan lebih baik digunakan untuk memperbaiki kehidupan warga Jakarta, Pak @aniesbaswedan,” kata Sigit lewat cuitannya di Twitter, Senin (7/2/2022).
Hal ini didasari setelah adanya kejadian seorang warga Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, Yeni Rosita (37), tewas kejeblos di kamar mandi rumahnya yang tepat berada di bantaran kali Ciliwung.
Nahasnya, jasad Yeni ditemukan di pintu air di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, beberapa jam setelah hanyut pada Sabtu dini hari 5 Januari.
Lantai papan toiletnya jebol dan membuat Yeni jatuh lalu hanyut ke sungai.
Ini salah satu alasan sejak awal @psi_id menolak ajang Formula E di Jakarta.
— Sigit Widodo (@sigitwid) February 5, 2022
Uang triliunan rupiah kan lebih baik digunakan untuk memperbaiki kehidupan warga Jakarta, Pak @aniesbaswedan.@kokokdirgantoro @GunRomli@aryobimmo @andrewenas @Uki23https://t.co/oZ3kdNKfI9
Sementara itu, mantan Jubir PSI Dedek Prayudi ikut menyayangkan adanya peristiwa tersebut yang masih saja terjadi di ibu kota.
Ia berandai-berandai jika saja program rumah DP 0 persen tidak bohong, gagal dan korup, tentu persoalan public housing tidak akan sepelik ini.
Menurut pria yang akrab disapa Uki ini, kalau persoalan public housing bisa terurai, tentu persoalan relokasi penduduk untuk naturalisasi juga tidak semampet sekarang.
“Gubernur inkompeten, TGUPP useless. Ah bikin imun gw turun aja nih, Gub @aniesbaswedan,” celotehnya. [Democrazy/tmp]