DEMOCRAZY.ID - Salah seorang warga desa Wadas menyebutkan bahwa tak pernah ada bentrok antara warga yang kontra pertambangan dengan warga yang setuju. Menurutnya, bentrok tersebut hanya tuduhan dan tidak sepenuhnya benar. "Seakan-akan kemarin [aparat kepolisian] mengamankan karena terlibat bentrok antara yang pro dan yang kontra padahal tidak sama sekali," papar Mukti saat dihubungi, Selasa (15/2). Terlebih, untuk menjelaskan tudingan polisi bahwa terjadi bentrok adalah salah paham belaka. Pasalnya, warga yang kontra memang memiliki jadwal rutin mujahadah ketika Badan Pertanahan Nasional (BPN) datang untuk mengukur bersama warga yang pro. "Karena konteksnya kemarin itu berbeda, yang pro kemarin sudah menemani BPN untuk diukur tanahnya. Yang pro sudah menemani BPN mengukur tanahnya masing-masing, di sana ada orang-orang yang kontra lagi mujahadah," ujarnya. Lebih lanjut, menurutnya, selama ini tak ada pertentangan antar warga dan tetap rukun bertetangga. Bahkan
DEMOCRAZY.ID - Salah seorang warga desa Wadas menyebutkan bahwa tak pernah ada bentrok antara warga yang kontra pertambangan dengan warga yang setuju. Menurutnya, bentrok tersebut hanya tuduhan dan tidak sepenuhnya benar. "Seakan-akan kemarin [aparat kepolisian] mengamankan karena terlibat bentrok antara yang pro dan yang kontra padahal tidak sama sekali," papar Mukti saat dihubungi, Selasa (15/2). Terlebih, untuk menjelaskan tudingan polisi bahwa terjadi bentrok adalah salah paham belaka. Pasalnya, warga yang kontra memang memiliki jadwal rutin mujahadah ketika Badan Pertanahan Nasional (BPN) datang untuk mengukur bersama warga yang pro. "Karena konteksnya kemarin itu berbeda, yang pro kemarin sudah menemani BPN untuk diukur tanahnya. Yang pro sudah menemani BPN mengukur tanahnya masing-masing, di sana ada orang-orang yang kontra lagi mujahadah," ujarnya. Lebih lanjut, menurutnya, selama ini tak ada pertentangan antar warga dan tetap rukun bertetangga. Bahkan