DEMOCRAZY.ID - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyatakan rekuritmen santri untuk menjadi prajurit TNI AD sudah mulai dilakukan di berbagai Komando Daerah Militer (Kodam).
Dia mengatakan rekruitmen santri agar nantinya TNI memiliki prajurit berakhlak yang dapat berkomunikasi dengan kelompok-kelompok yang menyampaikan ajaran menyimpang.
“Sudah mulai recruit santri di beberapa Kodam. Semua akan diuji atau tes terlebih dahulu,” kata Jenderal Dudung di Jakarta, Senin (7/2/2022).
Dia mengatakan lulusan santri lulusan pesantren bisa masuk ke berbagai kelompok untuk menanamkan kecintaan kepada bangsa dan negara, sekaligus memberi pemahaman soal ajaran agama yang benar.
Santri, kata Dudung, dapat menjadi prajurit TNI yang memiliki akhlak yang terjaga.
“Makanya sekarang saya mengadakan rekruitmen santri untuk prajurit. Kenapa? Minimal kalau luluisan santri itu akhlaknya dia tejaga. Syariatnya sudah jelas, akhlaknya . sehingga mereka nanti akan masuk ke kelompok-kelompok untuk menyampaikan ajaran,” paparnya.
Dia mengatakan tentara yang merupakan lulusan pesantren masuk ke kelompok-kelompok dengan ajaran menyimpang, untuk memberikan pemahaman.
“Supaya tidak ada yang percaya kepada pihak-pihak tertentu yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.
Sebelumnya sosialisasi perekrutan prajurit TNI dilakukan di salah satau pesantren di Kota Pekalongan.
Para santri yang bercita-cita menjadi prajurit bisa mengikuti seleksi prajurit TNI dengan jalur khusus yaitu penghafal Al-Qur’an dan bisa berbahasa Arab.
Kodim 0710 Pekalongan menggelar sosialisasi rekrutmen prajurit TNI tahun 2022 di pondok Pesantren Al- Fuza Desa Rowocacing, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
Prajurit TNI mensosialisasikan perekrutan jalur khusus bagi santri terutama penghafal Al-Qur’an dan bisa berbahasa Arab.
Tentunya adanya jalur khusus untuk santri ini disambut baik oleh mereka karena berkesempatan dapat menjadi prajurit TNI.
Jalur khusus menjadi prajurit tni dari santri membuat pihak pengurus pondok pesantren lebih mempersiapkan mental dan fisik anak didiknya.
Pihak ponpes akan melengkapi fasilitas untuk santri agar mereka dapat lolos menjadi anggota TNI.
Sosialisasi untuk para santri dengan memberikan syarat dan ketentuan untuk mendaftar. Ada dua pilihan yaitu mereka bisa menjadi bintara maupun tamtama di jalur khusus santri ini.
Riyanto menambahkan, untuk pendaftaran online sudah bisa dilakukan sejak tanggal 1 Januari hingga 20 Februari 2022.
Selanjutnya daftar ulang dan validasi pada tanggal 21 Februari hingga tanggal 4 Maret 2022. [Democrazy/dtk]