EKBIS

Terungkap! Kereta Cepat JKT-BDG Baru Balik Modal 40 Tahun Lagi

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Terungkap! Kereta Cepat JKT-BDG Baru Balik Modal 40 Tahun Lagi

Terungkap! Kereta Cepat JKT-BDG Baru Balik Modal 40 Tahun Lagi

DEMOCRAZY.ID - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan, hasil feasibility study tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu per orang. 


Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet menjelaskan tarif tersebut akan terbagi dalam tiga kelas yakni VIP, first clas dan second class.


"Kapasitas 1 train set ada 601 seat, terdiri dari 3 kelas, VIP, first class, dan second class. Tarif berkisar Rp 150-350 ribu sesuai hasil study demand forecast POLAR UI," terangnya dalam RDP dengan Komisi V, Senin (7/2/2022).


Hasil review feasibility study yang dilakukan saat ini juga potensi break even point (BEP) mencapai 40 tahun. 


Menurutnya perhitungan itu masih terus dilakukan dan diharapkan bisa lebih cepat.


"Saat ini perhitungan review FS masih belum final, kemarin sempat di angka 40 tahun. Namun masih kita coba evaluasi agar kira-kira apakah ada lagi potensi-potensi revenue stream lagi atau strategi bisnis yang lain yang bisa membuat BEP bisa lebih kecil dari 40 tahun," terangnya.


Penghitungan BEP itu juga berdasarkan perkiraan penumpang perhari Kereta Cepat Jakarta-Bandung setelah beroperasi nantinya di 2023. 


Diperkirakan penumpangnya mencapai 31.215. Angka itu turun dari hasil kajian demand forecast penumpang per hari sebelumnya di 2017 yang mencapai 61.157 orang.


"Kemudian setelah dilakukan evaluasi oleh POLAR UI dengan memperhatikan semua asumsi termasuk terkait adanya rencana pemindahan ibu kota dan lain-lain, penumpang menjadi 31.215 penumpang per hari," terangnya.


Jika dihitung maka potensi kehilangan penumpang dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai 29.942 orang. Angka itu berkurang 48,9% dari asumsi sebelumnya.


Meski begitu, menurut Dwiyana BEP dari proyek perkeretaapian memang terbilang cukup panjang.


"Karena memang ini proyek investasi prasarana kereta api tentunya tidak akan mudah kalau kita berharap mendapatkan tingkat BEP yang lebih singkat. Rata-rata kalau proyek investasi perkeretaapian pasti di atas 20 tahun," ucapnya. [Democrazy/detik]

Penulis blog